SPOTLIGHT
Skenario Harga CPO 2015
Berikut ini Skenario harga CPO 2015 :
Dua analis harga CPO James Fry dan Dorab
Mistry mengeluarkan proyeksi harga CPO yang tidak
jauh berbeda. Harga CPO hingga triwulan pertama
tahun ini diprediksi tidak setinggi pada awal tahun
2014, harga CPO diperkirakan antara US$ 520 –
US$ 720 per ton.
James Fry, Direktur LMC Internasional
mengkorelasikan pengaruh harga minyak bumi
dengan harga CPO. Menurutnya “Indonesia dan
Malaysia berperan penting sebagai penentu bagus
tidaknya harga CPO, Pajak ekspor CPO yang
membuat minyak sawit Indonesia lebih kompetitif
untuk dipakai menjadi bahan bakar”.
Ada tiga skenario CPO tahun ini, pertama jika
harga minyak bumi US$ 80 per barel maka harga
CPO US$ 665 per ton, kedua apabila harga minyak
bumi US$ 70 per barel, harga CPO diperkirakan US$
595 per ton. Skenario ketiga, harga CPO melemah
menjadi US$ 520 per ton bila harga minyak bumi
US$ 60 per barel.
Dorab Mistry, Analis Godrej Internasional,
mengatakan “fluktuasi harga minyak sawit dan
minyak kernel di tahun depan bergantung dari
penyerapan biodiesel Indonesia, jika pemerintah
serius menjalankan mandatori biodiesel 10%, maka
suplai minyak sawit lebih banyak terserap”.
Pada tahun 2020 jumlah produksi minyak sawit
atau CPO sebesar 78 juta ton, disusul dengan
minyak kedelai sebesar 53.2 juta ton. Total 78 juta
ton ini disokong oleh dua produsen utama yaitu
Indonesia dan Malaysia. Indonesia diperkirakan
mampu memproduksi CPO sebesar 42 juta ton dan
Malaysia sebanyak 23 juta ton. Berikutnya Nigeria
sebesar 1.3 juta ton, Kolombia sebesar 1.6 juta ton,
Thailand sebesar 2.8 juta ton dan lainnya berjumlah
7.3 juta ton.
Namun berbeda dengan Derom Bangun,
yang dikenal sebagai Duta Besar Sawit Indonesia,
memproyeksikan pertumbuhan produksi CPO
Indonesia tidak akan melebihi angka 40 juta ton
karena melambatnya perluasan lahan sawit dari
periode 2015 – 2020. Saat ini, luas lahan sawit
Indonesia hanya mencapai 9.1 juta ton dimana
sekitar 3.79 juta ton berasal dari kepemilikan petani.
Dengan produktifitas rata rata sebesar 3.8 juta ton
CPO per hektar per tahun.
Rata rata pertumbuhan luas lahan di Indonesia
dari 2015 – 2020 dibawah periode 1990 – 2000
yang sebesar 10% - 12 %, namun dalam lima tahun
mendatang diperkirakan rata rata pertumbuhan lahan
hanya berkisar 5% - 6%. Terhambatnya perluasan
lahan dan perizinan masih terken