INDEX
memperoleh keuntungan dari transaksi kontrak
kontrak
tersebut.
Pada
pelaksanaannya,
produsen menjual kontrak ke pialang pialang.
Sementara itu, pialang pialang mencari pembeli
dan konsumen yang berminat.
saudagar itu sendiri. Bentuk undang undang
darurat dari saudagar itu memiliki peran yang
serupa dengan peraturan bursa berjangka saat ini.
Di dalam hukum tersebut didefenisikan berbagai
macam hal yang terkait dengan pengertian
kontrak, jangka penyelesaian, penentuan cara
pengambilan contoh barang, pengawasan dan
daftar pertanyaan untuk mutu barang, serta
ketetapan tempat dan tanggal penyerahan.
Walaupun banyak transaksi yang dilakukan
dengan pembayaran secara tunai, penggunaan
dokumen transaksi yang disebut surat perjanjian
dagang telah dikenal luas pada masa itu.
Penerbitan dokumen transaksi dikaitkan dengan
jual beli komoditi secara tunai dengan spesifikasi
kualitas tertentu, dan tanggal penyerahan
di kemudian hari yang telah ditetapkan saat
dokumen itu diterbitkan.
Pada awalnya, dokumen transaksi berlaku
di antara pembeli tunggal dan penjual tunggal.
Namun dari perkembangan selanjutnya ,
dokumen transaksi berfungsi juga sebagai surat
berharga yang dapat dipindahtangankan. Pada
dasarnya, peran dokumen transaksi mirip dengan
nota tanda terima dalam sistem pergudangan
dewasa ini. Walau terlihat serupa, dokumen
transaksi tidak sama dengan kontrak berjangka
yang diperdagangkan di bursa. Perbedaan
utama diantara keduanya, tidak ada standarisasi
dan kebutuhan yang khusus yang dipersyaratkan
dalam dokumen transaksi.
Setelah berhasil, pusat niaga berikutnya
mulai muncul di Brussel dan Amsterdam.
Pada tahun 1570, pusat perniagaan tahunan
yang disebut dengan Royal Exchange di buka
di London, Inggris. Seiring perkembangan
Zaman, pusat niaga ini dikenal sebagai London
Commodity Exchange.
Di London Commodity Exchange, pialang
berjangka mengambil peran sebagai pihak yang
bersedia menerima resiko harga dan berharap
10
EDISI X MEI 2015
Sejarah Bursa Komodit H