MAGZ
www.investingbox.co.id
INDEX
NEWS-LIFESTYLE-EVENT
The Shanghai Composite Index
(SHCOMP) naik 0.6% menjadi 2.779.53
pada penutupan, setelah maju sebanyak
2.2% dan jatuh 1.1%. Nilai saham yang
diperdagangkan di bursa Shanghai
melonjak menjadi 529.400 miliar Yuan
($86.1 M).
Deddy Yusuf Siregar, SE
Market Strategist and Analyst PT. Fasting Futures
Mengintip Bursa Shanghai
S
elama ini kita kurang memperhatikan
pergerakan bursa China,sekarang ini saya coba
sedikit membahas apa yang terjadi saat ini di
bursa tersebut. Perputaran saham China melebihi 500
miliar Yuan,dan ini merupakan omset saham yang
membuat rekor sebagai indeks swing atau indeks yang
berayun antara keuntungan dan kerugian setelah
mencetak rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
The Shanghai Composite Index ( SHCOMP ) naik
0.6% menjadi 2.779.53 pada penutupan,setelah maju
sebanyak 2.2% dan jatuh 1.1%.Nilai saham yang
diperdagangkan di bursa Shanghai melonjak menjadi
529.400 miliar Yuan ( $86.1 M ).
Shanghai Composite untuk tiga tahun terakhir
memperpanjang tinggi Gain selama bulan lalu menjadi
14%, mengalahkan 92 indeks ekuitas acuan lain di
dunia,setidaknya 6%.Upaya Bank Sentral untuk
mendorong pertumbuhahan ekonomi China,termasuk
penurunan biaya pinjaman, yang menghidupkan
kembali optimisme pasar saham setelah kehilangan
nilai $.4.5 miliar dari indeks acuan utama lainnya dalam
lima tahun terakhir.
INBOX MAGAZINE
Rekor atas omset tersebut adalah refleksi dari
modal segar mengalir ke pasar dari ekonomi riil setelah
pemotongan suku bunga, kata Wu kan Fund manager
di Dragon Life Insurance CO. “ kita akan melihat lebih
banyak Volatilitas di pasar seperti hari ini karena
investor akan dibagi atas prospek pasar.
Ini menunjukkan kalau Negara tersebut bukan
saja sebagai negara dengan penduduk terbanyak di
dunia tetapi sebagai Negara yang mempunyai sumber
perputaran ekonomi yang besar. Tahun 2015 sebentar
lagi akan datang semoga para ekonom yang
memprediksi tahun tersebut merupakan tahun yang
berat bagi ekonomi di semua belahan Bumi tidak
terjadi di Asia karena saat ini kawasan Asia lah yang
menjadi pusat pertumbuhan Ekonomi.
Tidak terbayangkan apabila kawasan Asia juga
mengalami hal seperti kawasan Eropa dan AS, yang
hingga saat ini pun belum pulih. Semoga Resesi
Ekonomi jilid dua tidak terjadi.
Semoga.
EDISI V M5 H