Great ISS November 2019 | Page 7

PEOPLE & CULTURE Adalah basis budaya korporasi atau corporate culture ISS Indonesia yaitu I’m Proud to be Indonesian yang mendasari kebijakan kepada karyawan untuk berseragam batik setiap hari Jumat. Di saat karyawan perusahaan lain mengenakan dress code kasual pada hari itu, karyawan service support di kantor pusat dan kantor-kantor cabang ISS Indonesia justru mengenakan batik. Mengapa demikian? Karena hari Jumat berarti menjelang libur di akhir pekan (weekend). Batik yang tergolong pakaian formal dan dikenakan saat menjelang weekend bertujuan agar karyawan dapat mempertahankan ritme pekerjaannya. untuk menjaga atau meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan rasa solidaritas dan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan, menjadikan seragam sebagai sarana promosi nama perusahaan, atau juga untuk menunjukkan kepatuhan dan kedisiplinan karyawan. Berbicara tentang seragam, dari asal katanya satu ragam sudah mengandung makna untuk menyeragamkan atau menyamakan. Namun ketika seragam antar pegawai dibedakan, hal ini seakan menunjukkan pengkastaan atau pengkotak-kotakkan baik itu dari sisi tingkat jabatan maupun divisi penempatan bekerja seseorang. Di ISS Indonesia, transformasi budaya perusahaan melalui dress code telah dimulai sejak akhir tahun 2015. Selain seragam resmi perusahaan, seragam bertemakan kasual dan seragam batik yang mencirikan identitas orang Indonesia juga turut diberlakukan khususnya kepada karyawan yang berperan sebagai service support. Transformasi selanjutnya di tahun 2018, setiap hari Senin, karyawan diperbolehkan bekerja di kantor dengan dress code kasual. Hal ini dimaksudkan untuk mengantarkan karyawan kembali ke pekerjaannya dengan semangat setelah suasana weekend, karena menjadikan suasana di kantor layaknya suasana rumah. Meski begitu, mengenakan dress code yang sesuai dengan ketentuan perusahaan tentunya juga harus menyesuaikan pada konteks pekerjaannya di hari tersebut. Misalnya ketika karyawan akan mengunjungi area klien atau mengadakan pertemuan dengan stakeholder di hari Senin, bergaya pakaian kasual dan informal akan menjadi tidak cocok untuk dikenakan. Terlepas sebagai budaya perusahaan, penampilan fisik seorang karyawan yang tergambar melalui dress code sehari- harinya bekerja tentu akan lebih baik bila didukung dengan pikiran dan karakter positif pribadinya dalam bersikap dan berperilaku. Vol. 4 - No. 15 | November 2019 7