Great ISS November 2019 | Page 23

what you have to know about Safety, Health, Environment. SHE Utamakan Safety dalam Beraktivitas Seringkali manusia lalai, atau bahkan cenderung menyepelekan pentingnya aspek keselamatan dalam beraktivitas. Padahal, aspek keselamatan atau safety seharusnya menjadi budaya tersendiri yang patut diutamakan dalam kehidupan sehari- hari. Safety dan aktivitas dapat diibaratkan seperti engsel dan daun pintu. Tidak peduli seberapa canggih, seberapa mewah atau mahalnya daun pintu yang kita miliki. Apabila tanpa engsel yang menunjang, pintu tersebut tidak ada artinya sama sekali karena tidak akan bisa berfungsi. Artinya, engsel dan pintu merupakan satu-kesatuan yang mustahil untuk dipisahkan karena ketika kita berbicara pintu, maka engsel sudah pasti ada di dalamnya. Demikian halnya dengan safety dan aktivitas. Bukan aktivitas namanya, apabila safety tidak terintegrasi di dalamnya, atau bahkan hanya diposisikan sebagai pemanis belaka. Mari kita sejenak berkaca pada sejarah dunia tepatnya ketika insiden Chernobyl terjadi pada tahun 1986 silam. Dulunya, Chernobyl yang terletak di negara Uni Soviet atau sekarang merupakan bagian dari negara Ukraina ini merupakan kota dengan pembangkit listrik tenaga nuklir berteknologi yang sangat canggih. Namun sebuah insiden terburuk yang pernah tercatat di sejarah manusia terjadi, yang salah satunya disebabkan oleh kelalaian manusia dalam memenuhi aspek safety. Insiden Chernobyl merenggut sekitar 4.000 nyawa manusia dan menjadi kota mati yang ditinggalkan oleh seluruh penghuninya, bahkan hingga hari ini masih dinyatakan daerah berbahaya akibat radiasi nuklir dari insiden tersebut. Sebetulnya hal-hal kecil di sekitar kita pun dapat dijadikan sebagai contoh kelalaian dan ketidakpedulian pada aspek safety. Bayangkan berapa kali kita menyeberang jalan namun tidak pada zebra cross, berapa kali kita mengangkat telpon saat sedang berkendara, berapa kali kita berkendara dengan motor namun tanpa mengenakan helm, atau berapa kali kita menuangkan bahan kimia namun tanpa mengenakan sarung tangan. Masih banyak lagi contoh kelalaian lain yang sangat sederhana. Namun tanpa kita sadari, perilaku lalai ini bisa memengaruhi orang lain untuk melakukan kelalaian yang sama sehingga menghambat kesadaran budaya safety dalam berperilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penting sekali untuk diingat bahwa safety bukanlah hal yang kecil. Kelalaian sekecil apapun dapat berakibat fatal, bahkan dapat berdampak buruk yang lebih besar di masa mendatang. Menerapkan budaya safety bukanlah beban, melainkan merupakan bagian dari aktivitas agar selalu aman dan selamat. Dengan membudayakan safety, seseorang berarti tak sekadar menghargai keselamatannya sendiri, tapi juga peduli dengan keselamatan orang lain, bahkan lingkungan sekitar dan alam. Ayo, mulai jadikan safety sebagai the second nature dalam kehidupan kita. Vol. 4 - No. 15 | November 2019 23