Great ISS November 2019 | Page 12

SPOTLIGHT Semua proses ini tidak hanya difokuskan pada pengembangan ketrampilan maupun pengetahuan, melainkan juga dalam mengembangkan sikap dan karakter. Melalui pengembangan karakter inilah, karyawan berproses untuk dapat bekerja dengan hati. building, membangun purpose mereka itu tidak mudah, yang bikin mereka juga jadi bangga dengan pekerjaannya, yang akhirnya mereka melakukan dengan sebaik-baiknya. Not only for our product tapi bahwa mereka nanti jadi leader-nya ISS,” ucapnya. Menurut Department Head of Learning and Development, Dwisnu Arfa Sita, tantangan demi tantangan dihadapi dalam pembangunan karakter ini, karena hal ini berarti juga mengubah manusia untuk menjadi produk unggul yang sekaligus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dalam industri manusia ini. Membangun karakter individu berawal dari membentuk karakter seorang karyawan untuk menjadi kompeten dan bisa dipercaya (being competent and trusted person). Saat itu jugalah, purpose-driven life mulai dibangun dengan menanamkan sistem nilai atau values serta ikigai, atau yang berarti ‘a reason for being.’ “Mereka bukan dari orang yang sudah kuliah, they don’t have the methodology, pemikirannya, jadi yang dari situ kita ubah. (Dan berbicara) soal character “Kita harus jagain mereka. Misalnya emotionally kita salah nih, marahin dia, dia lalu pergi. Ini kita manage produknya adalah manusia, yang hatinya bisa sekarang 12 Vol. 4 - No. 15 | November 2019