SPOTLIGHT
Semua proses ini tidak hanya difokuskan
pada pengembangan ketrampilan maupun
pengetahuan, melainkan juga dalam
mengembangkan sikap dan karakter.
Melalui pengembangan karakter inilah,
karyawan berproses untuk dapat bekerja
dengan hati. building, membangun purpose mereka
itu tidak mudah, yang bikin mereka juga
jadi bangga dengan pekerjaannya, yang
akhirnya mereka melakukan dengan
sebaik-baiknya. Not only for our product
tapi bahwa mereka nanti jadi leader-nya
ISS,” ucapnya.
Menurut Department Head of Learning
and Development, Dwisnu Arfa Sita,
tantangan demi tantangan dihadapi dalam
pembangunan karakter ini, karena hal ini
berarti juga mengubah manusia untuk
menjadi produk unggul yang sekaligus
dipersiapkan untuk menjadi pemimpin
dalam industri manusia ini. Membangun karakter individu berawal dari
membentuk karakter seorang karyawan
untuk menjadi kompeten dan bisa
dipercaya (being competent and trusted
person). Saat itu jugalah, purpose-driven
life mulai dibangun dengan menanamkan
sistem nilai atau values serta ikigai, atau
yang berarti ‘a reason for being.’
“Mereka bukan dari orang yang sudah
kuliah, they don’t have the methodology,
pemikirannya, jadi yang dari situ kita
ubah. (Dan berbicara) soal character “Kita harus jagain mereka. Misalnya
emotionally kita salah nih, marahin dia,
dia lalu pergi. Ini kita manage produknya
adalah manusia, yang hatinya bisa sekarang
12
Vol. 4 - No. 15 | November 2019