Great ISS November 2018 | Page 21

TOPIK TERKINI Penerapan Green Hospital demi Kelestarian Lingkungan Kampanye atau gerakan Green Hospital sebenarnya bukanlah hal yang baru di dunia layanan kesehatan (healthcare). Gerakan ini adalah bagian dari gerakan global, Green Building yang mulai berkembang pada 1970 di Amerika Serikat. Ketika itu, sekelompok pemerhati lingkungan hidup di negeri Paman Sam prihatin akan perubahan kondisi lingkungan yang disebabkan oleh kontribusi negatif bangunan terhadap lingkungan, seperti pembuangan limbah, konsumsi energi listrik, konsumsi air dan emisi jejak karbon (gas rumah kaca) yang pada akhirnya menimbulkan kondisi pemanasan global. Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit, sebagai sebuah gedung yang beroperasi selama 24 jam dan tujuh hari seminggu, mengkonsumsi energi lebih besar dari gedung komersil lainnya untuk menjalankan berbagai jenis peralatan dan infrastruktur. Energi yang digunakan terutama meliputi gas, air, dan listrik. Semua aktivitas itu berdampak pada pelepasan gas buang (emisi CO2) di udara. Tak hanya itu, rumah sakit pun menghasilkan bermacam buangan berbentuk cair dan padat yang berasal dari kegiatan medis maupun nonmedis. Hasil buangan ini akan berdampak terhadap kesehatan pasien, pengunjung, masyarakat sekitar rumah sakit, petugas yang menangani secara langsung, bahkan pada lingkungan alam sekitar. Green Hospital adalah solusi yang terus digaungkan rumah sakit demi terciptanya lingkungan hidup yang sehat dan asri. Konsep green diinterprestasikan sebagai tindakan yang berkelanjutan (sustainable), ramah lingkungan (earth-friendly), dan bangunan dengan performa tinggi (high performance building). Konsep ini juga diaplikasikan pada pembatasan penggunaan energi (misal listrik dan air) dan pemaksimalan penerapan energi terbarukan seperti energi matahari, air, serta pengolahan limbah, mulai dari pemisahan jenis limbah, kemudian ruang penampungan limbah, hingga bekerjasama dengan pihak ketiga dalam hal pemusnahan limbah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan pihak rumah sakit mendukung terwujudnya green hospital di antaranya, keran tekan pada wastafel, perangkat sensor yang akan memadamkan listrik jika teridentifikasi tidak ada kegiatan dalam ruangan, cat tembok yang ramah lingkungan, pembuatan biopori dalam taman-taman rumah sakit, pemanfaatan dinding kaca pada ruangan tertentu guna mendapatkan sinar matahari yang maksimal. Pembuatan terrace garden, vertical garden, maupun roof garden tidak saja menambah keindahan bangunan rumah sakit tetapi sekaligus sebagai filter yang menyaring udara yang terkontaminasi polusi. Kebutuhan akan air bagi tanaman-tanaman yang ada di sekitar taman rumah sakit dapat dipenuhi dengan pemanfaatan air hujan atau air limbah yang sudah lebih dulu dinetralisir dan disimpan dalam bak besar di bawah tanah. Beberapa rumah sakit juga menerapkan budidaya tanaman hidroponik yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk dijual, baik kepada karyawan rumah sakit atau pengunjung yang berminat membeli. Masih banyak contoh lain yang bisa diterapkan guna mewujudkan green hospital. Konsep green hospital juga diharapkan mampu memberi kenyamanan bukan hanya bagi pasien tetapi juga untuk para pengunjung dan keluarganya. Pembangunan area bermain anak juga perlu diperhatikan demi menghindari mereka dari penyebaran virus dan bakteri saat menunggu keluarganya menjenguk pasien. Inti dari penerapan green hospital dapat disimpulkan menjadi empat poin utama, yaitu efisiensi energi dan air, manajemen pengolahan limbah dan B3, manajemen gedung yang ramah lingkungan, dan pelestarian lingkungan. Pada akhirnya, seluruh desain infrastruktur yang telah dan akan diterapkan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh sikap cinta lingkungan dari mereka yang bekerja atau berkunjung ke rumah sakit. Sikap ini perlu terus dikembangkan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Rumah sakit diharapkan secara berkelanjutan mampu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kelestarian lingkungan lewat brosur, poster, atau signs yang dipasang di seputar rumah sakit. Vol. 3 - No. 11 | November 2018 | GREAT ISS 21