evaluasi, kita juga terus berupaya untuk
memperbaiki
kualitas
dan
layanan
(improvement of quality and services).
Sehingga, kita dapat berkembang cepat dan
menjadi pemain lima terbesar,” ujar Dwi.
Gabungan antara inovasi dan ragam
pelatihan juga merupakan bagian dari
transformasi tak berujung yang terus
dilakukan di divisi catering. Hal ini, menurut
Dwi, dipicu sejak bisnis migas dan batubara
ambruk sehingga perusahaan-perusahaan
pertambangan melakukan efisiensi biaya
agar dapat tetap bertahan.
“Yang kita tawarkan adalah pengalaman
menyenangkan saat bersama ISS Indonesia,
tanpa menurunkan kualitas. Sehingga,
tantangannya adalah, bagaimana kita bisa
tetap memberi layanan terbaik dengan
melakukan penyesuaian harga walau ada
komponen biaya makanan (food cost) serta
labour costs yang mempengaruhi biaya,”
jelas Dwi.
Membaca geliat itu, maka bisnis catering
ISS Indonesia kini menyasar industri-industri
besar yang memiliki kebutuhan penyajian
makanan untuk karyawan dalam volume
besar (di atas 1,000 meals per hari). Tak hanya
14
Vol. 2 - No. 06 | Agustus 2017 | GREAT ISS
perusahaan-perusahaan swasta saja, namun
institusi-institusi pemerintahan juga dijajaki.
Konsep-konsep di perusahaan-perusahaan
serta institusi-institusi tersebut, adalah untuk
penyediaan layanan prasmanan di kantin
karyawan dengan konsep “all day dining”.
Yaitu format mulai dari sarapan, makan
siang, makan malam hingga sekedar ‘ngopi-
ngopi’ dan sebagai area kerja di dalam kantin
tersebut. “Harapannya, kita bisa membantu
menyiapkan menu sehat bagi karyawan
di sana, sehingga memperlancar kinerja
mereka untuk mendukung kesuksesan
perusahaan,” jelas Dwi.
Selain konsep prasmanan di perkantoran
serta konsep city satellite kitchen, tim
Catering juga sedang mematangkan konsep
catering khusus klien-klien VIP. Hal ini
sebenarnya telah dimulai dengan PT Adaro,
saat kedatangan Menteri Freddy Numberi
--Menteri Perhubungan saat itu — saat ISS
Indonesia menyediakan layanan khusus kelas
VIP melalui penyediaan menu set mulai dari
appetizer, main course, hingga dessert. Saat
itu, PT Adaro telah memiliki vendor khusus.
Namun, berkat kegigihan dan dukungan
tim professional Chef ISS Indonesia, layanan
tersebut berhasil berlangsung dengan baik
hingga sekarang.