PROFIL CERITA SAMPUL
“Semua pekerjaan harus kita lakoni dengan
positive thinking dan membuka diri”
Selain berkarakter penolong, wanita yang lahir
pada 25 Juli ini juga membiasakan diri berpikir
positif walaupun kesulitan menghadang.
Misalnya saja, saat manajemen melakukan
rotasi posisinya ke divisi catering padahal ia
tidak memiliki latar belakang dan pengalaman
di bidang ini. Bukan Nina namanya kalau lantas
menyerah. Justru ia semakin terpacu untuk
mempelajari divisi tersebut. Sebab, bagi Nina,
pasti akan ada hikmah dari proses rotasi itu. Yang pasti, berkat karakter tersebut, Nina
berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu
Puntadewa Club, suatu penghargaan tertinggi
dan amat bergengsi bagi karyawan ISS Indonesia,
kategori white collar. Meski Sempat tidak percaya ini, saya menjadi tertantang untuk mendapat
nominasi lagi di tahun depan. Tapi saya juga
berharap rekan-rekan mendapat kesempatan.
Karena saya lihat di ISS banyak orang luar biasa,”
ungkap wanita yang pernah berkecimpung di
dunia perhotelan ini.
“Yang penting kita mau belajar,
tidak menutup diri, dan mau
menerima masukan...” “Yang penting kita mau belajar, tidak menutup
diri, dan mau menerima masukan… apapun
bisa kita lakukan. Selama saya di catering,
saya jadi mengerti bagaimana proses tender.
Alhamdulilah, itu terpakai saat saya di
commercial,” ujar wanita berusia 37 tahun ini
penuh syukur. Nina Arsih Nina punya tips agar bisa meraih sukses di mana
pun seseorang berkarier. “Semua pekerjaan
harus kita lakoni dengan positive thinking dan
membuka diri, pasti akan membuat kita maju
meraih prestasi demi prestasi,” tegasnya. Jadi,
katanya lagi menutup percakapan dengan
Majalah GREAT, ketika kita mendapatkan tugas
atau pekerjaan baru yang bukan bidang kita,
jangan menjadikan hal itu sebagai beban, tapi
perlakukanlah sebagai tambahan ilmu.” Sebuah
tips yang bijak, singkat tapi mendalam untuk
orang lain bisa terapkan demi kesuksesan. *
saat MC memanggil namanya di atas panggung
sebagai peraih penghargaan Puntadewa Club,
Nina tak mau berpuas diri, justru ia merasa
tertantang untuk mempertahankan gelar
Bintang 5 itu. “Dengan mendapat Great Award
AYAH, SOSOK DI BALIK PENCAPAIAN SAYA
Dibalik kesuksesan seorang Nina Arsih, ada
sang ayah yang ia akui adalah inspirasi bagi
dirinya. “Ayah adalah contoh yang sangat luar
biasa. Beliau mengajarkan saya bahwa semua
orang bisa berubah,” ujar perempuan penyuka
travelling ini. Ketika bercerita tentang sang
ayah, suaranya pun mulai terdengar berat,
matanya mulai berkaca-kaca, meski senyum
tetap merekah di bibirnya.
“Ayah dulu tidak dekat dengan agama. Sholat
saja tidak pernah,” kenang Nina. Kemudian ia
melanjutkan, “Ayah saat itu tidak membimbing
keluarga. Lalu, suatu waktu ayah berkeinginan
kuat untuk berubah... dan terbukti bisa berubah.”
“Sekarang ayah bisa menjadi guru ngaji, sampai
ada yang memanggilnya ‘pak ustadz’,” tutur
Nina dengan mata berbinar-binar. Menurut Nina,
perubahan pada ayahnya adalah hal yang di luar
bayangan dirinya dan keluarga besarnya. “Itu
yang menjadi pemicu saya untuk menjadi orang
baik. Saya juga percaya bahwa semua orang,
asal ada kemauan untuk berubah, pasti bisa.
Ayah adalah contohnya,” ujarnya menahan haru. doa kepada ayah supaya mendapatkan yang
terbaik. Saya bilang ‘Ayah, Great Award ini
berhadiah umroh. Kalau Nina menang, Nina mau
ajak Ayah ke Baitullah’.”
Oleh karena itu, penghargaan Great Award yang
Nina raih, didedikasikan untuk sang ayah yang
telah menginspirasinya. Kepada GREAT, Nina
pun bercerita bahwa dirinya terlebih dahulu
meminta doa restu kepada sang ayah sebelum
penghargaan Great Award digelar. “Saya minta Allah rupanya mendengar doa dan restu ayahnya.
Nina meraih Great Award. “Ini adalah salah satu
cara untuk membalas apa yang ayah lakukan
terhadap saya. Saya tidak bisa memberikan apa-
apa. Jadi, hadiah umroh ini saya persembahkan
untuk beliau,” tukas Nina penuh syukur. *
Vol.2 - No. 05 | Mei 2017 | GREAT ISS
7