Great ISS Mei 2017 | Page 7

PROFIL CERITA SAMPUL “Semua pekerjaan harus kita lakoni dengan positive thinking dan membuka diri” Selain berkarakter penolong, wanita yang lahir pada 25 Juli ini juga membiasakan diri berpikir positif walaupun kesulitan menghadang. Misalnya saja, saat manajemen melakukan rotasi posisinya ke divisi catering padahal ia tidak memiliki latar belakang dan pengalaman di bidang ini. Bukan Nina namanya kalau lantas menyerah. Justru ia semakin terpacu untuk mempelajari divisi tersebut. Sebab, bagi Nina, pasti akan ada hikmah dari proses rotasi itu. Yang pasti, berkat karakter tersebut, Nina berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu Puntadewa Club, suatu penghargaan tertinggi dan amat bergengsi bagi karyawan ISS Indonesia, kategori white collar. Meski Sempat tidak percaya ini, saya menjadi tertantang untuk mendapat nominasi lagi di tahun depan. Tapi saya juga berharap rekan-rekan mendapat kesempatan. Karena saya lihat di ISS banyak orang luar biasa,” ungkap wanita yang pernah berkecimpung di dunia perhotelan ini. “Yang penting kita mau belajar, tidak menutup diri, dan mau menerima masukan...” “Yang penting kita mau belajar, tidak menutup diri, dan mau menerima masukan… apapun bisa kita lakukan. Selama saya di catering, saya jadi mengerti bagaimana proses tender. Alhamdulilah, itu terpakai saat saya di commercial,” ujar wanita berusia 37 tahun ini penuh syukur. Nina Arsih Nina punya tips agar bisa meraih sukses di mana pun seseorang berkarier. “Semua pekerjaan harus kita lakoni dengan positive thinking dan membuka diri, pasti akan membuat kita maju meraih prestasi demi prestasi,” tegasnya. Jadi, katanya lagi menutup percakapan dengan Majalah GREAT, ketika kita mendapatkan tugas atau pekerjaan baru yang bukan bidang kita, jangan menjadikan hal itu sebagai beban, tapi perlakukanlah sebagai tambahan ilmu.” Sebuah tips yang bijak, singkat tapi mendalam untuk orang lain bisa terapkan demi kesuksesan. * saat MC memanggil namanya di atas panggung sebagai peraih penghargaan Puntadewa Club, Nina tak mau berpuas diri, justru ia merasa tertantang untuk mempertahankan gelar Bintang 5 itu. “Dengan mendapat Great Award AYAH, SOSOK DI BALIK PENCAPAIAN SAYA Dibalik kesuksesan seorang Nina Arsih, ada sang ayah yang ia akui adalah inspirasi bagi dirinya. “Ayah adalah contoh yang sangat luar biasa. Beliau mengajarkan saya bahwa semua orang bisa berubah,” ujar perempuan penyuka travelling ini. Ketika bercerita tentang sang ayah, suaranya pun mulai terdengar berat, matanya mulai berkaca-kaca, meski senyum tetap merekah di bibirnya. “Ayah dulu tidak dekat dengan agama. Sholat saja tidak pernah,” kenang Nina. Kemudian ia melanjutkan, “Ayah saat itu tidak membimbing keluarga. Lalu, suatu waktu ayah berkeinginan kuat untuk berubah... dan terbukti bisa berubah.” “Sekarang ayah bisa menjadi guru ngaji, sampai ada yang memanggilnya ‘pak ustadz’,” tutur Nina dengan mata berbinar-binar. Menurut Nina, perubahan pada ayahnya adalah hal yang di luar bayangan dirinya dan keluarga besarnya. “Itu yang menjadi pemicu saya untuk menjadi orang baik. Saya juga percaya bahwa semua orang, asal ada kemauan untuk berubah, pasti bisa. Ayah adalah contohnya,” ujarnya menahan haru. doa kepada ayah supaya mendapatkan yang terbaik. Saya bilang ‘Ayah, Great Award ini berhadiah umroh. Kalau Nina menang, Nina mau ajak Ayah ke Baitullah’.” Oleh karena itu, penghargaan Great Award yang Nina raih, didedikasikan untuk sang ayah yang telah menginspirasinya. Kepada GREAT, Nina pun bercerita bahwa dirinya terlebih dahulu meminta doa restu kepada sang ayah sebelum penghargaan Great Award digelar. “Saya minta Allah rupanya mendengar doa dan restu ayahnya. Nina meraih Great Award. “Ini adalah salah satu cara untuk membalas apa yang ayah lakukan terhadap saya. Saya tidak bisa memberikan apa- apa. Jadi, hadiah umroh ini saya persembahkan untuk beliau,” tukas Nina penuh syukur. * Vol.2 - No. 05 | Mei 2017 | GREAT ISS 7