INSIGHT
Mengembangkan Karakter
dalam Dunia Pelayanan
Pada dasarnya, pendidikan merupakan
proses pengajaran, bimbingan, dan
pelatihan ilmu pengetahuan. Pendidikan
dilakukan guna membentuk kecakapan
fundamental secara intelektual dan
emosional manusia menuju kehidupan
yang lebih baik dan sukses.
Penelitian Anderson dan Krathwohl
menjelaskan bahwa terdapat enam
kategori proses dalam tujuan pendidikan,
yaitu: 1) mengingat atau remembering,
2) memahami atau understanding,
3) menggunakan atau applying, 4)
menganalisis atau analysing,
5) mengevaluasi atau evaluating, dan
6) menciptakan atau creating.
Di ISS Indonesia, ke-enam tujuan
pendidikan ini telah lama diterapkan
dalam mengembangkan karakter, sekaligus
mengantarkan para peserta didiknya
menuju kesuksesan. Dengan rasio 10% :
20% : 70% dalam tahap pembelajaran di
ISS Indonesia, ke-enam hal ini merupakan
bagian dari proses yang terjadi.
34
Vol. 5 - No. 16 | Februari 2020
Meski begitu, mengembangkan karakter
berarti juga mengembangkan seluruh
dimensi manusia, baik dari aspek kognitif,
emosional, dan afektif. ISS Indonesia sendiri
memfokuskan pendidikan dan pelatihannya
menggunakan konsep yang disebut dengan
ASK, dimana pengembangan sikap dan
karakter (Attitude) lebih penting ketimbang
hanya pengembangan ketrampilan (Skill) dan
pengetahuan (Knowledge).
Partnership Management and Academy, Nuke
Syafrianto mengatakan bahwa mengingat
dengan memahami adalah sesuatu yang
berbeda. “Contoh, dia menyapa orang lain.
Kalau dia hanya ingat arti sapa itu apa,
sapanya biasa aja, datar, ‘Selamat siang.’
Tapi kalau kemudian dia paham, dia explore.
‘Selamat siang, bisa dibantu?’ Jadi terlihat
dari perilakunya, dan itulah service.”
Skill dan knowledge akan bisa mengikuti,
ketika attitude atau perilaku mereka bekerja
tidak sebatas diingat, dipahami, ataupun
hanya di-apply. Dalam dunia pelayanan,
proses analysing, evaluating, dan creating ini
sangatlah penting diterapkan.