PEMBERDAYAAN
Integrated Facility
Management,
The Great
Transformation
Saat ini persoalan yang sering dihadapi
sebuah perusahaan penyedia jasa facility
management adalah terkait kompetensi
dari para operator atau teknisi di bidang
engineering. Hal yang sama pun dialami
oleh ISS Indonesia sebagai perusahaan yang
selama ini dikenal sebagai penyedia layanan
multi service atau single service.
Senada dengan itu, Facility Manager, Area
Garuda Maintenance Facility, Hendro
Indrianto menyampaikan pandangannya
bahwa IFS akan semakin lengkap jika paduan
antara housekeeping dan engineering
bisa saling melengkapi dalam tingkat
penguasaan bidang yang mumpuni. Guna
mencapai tahap penguasaan engineering
yang lebih komprehensif bagi timnya,
maka Hendro pun tidak segan-segan
untuk menjalin kerjasama dengan sebuah
Balai Latihan Kerja (BLK) yang berlokasi di
Serpong, Tangerang untuk sali ng berbagi
pengetahuan dibidang teknik.
seyogyanya seiring dengan visi perusahaan
klien dengan siapa mereka berkoordinasi,
dimana peran Facility Manager adalah
sebagai mitra strategis, mulai dari tingkat
kegiatan operasional hingga tingkat
strategis termasuk kepuasan pegawai klien.
Simak penuturan lengkap dari dua orang
Facility Manager kita terkait hal ini.
Sri Rahayu Mahanani, selaku Key Account
Management untuk Facility Management
area Huawei Jakarta melihat bahwa bidang
layanan ini akan menjadi sebuah kebutuhan
dimasa depan, terlebih bagi perusahaan-
perusahaan multinasional. Seiring dengan
semakin ketatnya persaingan diberbagai
“Banyak pemain di sini, namun
hanya kita yang memberikan self-
delivery kepada klien”
Faisal Muzakki
bidang industri, maka perusahaan-
perusahaan tersebut mesti memfokuskan
diri pada jenis industri mereka masing-
masing guna mencapai margin yang telah
ditargetkan sebelumnya.
Masih menurut Hendro – ISS Indonesia saat
ini sudah sangat kuat dalam housekeeping,
sehingga ‘setengah dari IFS’ telah dipenuhi
tinggal melengkapinya lagi dari sisi
engineering. “IFS lebih dari sekedar multi
service, karena IFS juga melibatkan sistem
dari mulai perencanaan sampai dengan
pencapaiannya,” jelas Hendro
Pekerjaan rumah terbesar yang saat ini
dihadapi ISS Indonesia terkait IFS adalah
bagaimana mengubah persepsi pasar
bahwa ISS Indonesia tidak hanya kuat
dalam hal single service tetapi juga mampu
memberikan pelayanan terintegrasi yang
ujungnya akan sangat membantu pihak
klien untuk fokus pada tujuan bisnis
mereka.
Vol. 3 - No. 08 | Februari 2018 | GREAT ISS
17