Great ISS Februari 2018 | 页面 17

PEMBERDAYAAN Integrated Facility Management, The Great Transformation Saat ini persoalan yang sering dihadapi sebuah perusahaan penyedia jasa facility management adalah terkait kompetensi dari para operator atau teknisi di bidang engineering. Hal yang sama pun dialami oleh ISS Indonesia sebagai perusahaan yang selama ini dikenal sebagai penyedia layanan multi service atau single service. Senada dengan itu, Facility Manager, Area Garuda Maintenance Facility, Hendro Indrianto menyampaikan pandangannya bahwa IFS akan semakin lengkap jika paduan antara housekeeping dan engineering bisa saling melengkapi dalam tingkat penguasaan bidang yang mumpuni. Guna mencapai tahap penguasaan engineering yang lebih komprehensif bagi timnya, maka Hendro pun tidak segan-segan untuk menjalin kerjasama dengan sebuah Balai Latihan Kerja (BLK) yang berlokasi di Serpong, Tangerang untuk sali ng berbagi pengetahuan dibidang teknik. seyogyanya seiring dengan visi perusahaan klien dengan siapa mereka berkoordinasi, dimana peran Facility Manager adalah sebagai mitra strategis, mulai dari tingkat kegiatan operasional hingga tingkat strategis termasuk kepuasan pegawai klien. Simak penuturan lengkap dari dua orang Facility Manager kita terkait hal ini. Sri Rahayu Mahanani, selaku Key Account Management untuk Facility Management area Huawei Jakarta melihat bahwa bidang layanan ini akan menjadi sebuah kebutuhan dimasa depan, terlebih bagi perusahaan- perusahaan multinasional. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan diberbagai “Banyak pemain di sini, namun hanya kita yang memberikan self- delivery kepada klien” Faisal Muzakki bidang industri, maka perusahaan- perusahaan tersebut mesti memfokuskan diri pada jenis industri mereka masing- masing guna mencapai margin yang telah ditargetkan sebelumnya. Masih menurut Hendro – ISS Indonesia saat ini sudah sangat kuat dalam housekeeping, sehingga ‘setengah dari IFS’ telah dipenuhi tinggal melengkapinya lagi dari sisi engineering. “IFS lebih dari sekedar multi service, karena IFS juga melibatkan sistem dari mulai perencanaan sampai dengan pencapaiannya,” jelas Hendro Pekerjaan rumah terbesar yang saat ini dihadapi ISS Indonesia terkait IFS adalah bagaimana mengubah persepsi pasar bahwa ISS Indonesia tidak hanya kuat dalam hal single service tetapi juga mampu memberikan pelayanan terintegrasi yang ujungnya akan sangat membantu pihak klien untuk fokus pada tujuan bisnis mereka. Vol. 3 - No. 08 | Februari 2018 | GREAT ISS 17