Great ISS Februari 2018 | Page 16

“Ready to deliver IFS.” Adalah sebuah komitmen yang diusung oleh ISS Indonesia. Jalan panjang menuju IFS telah lama dirintis oleh perusahaan internasional yang berkantor di kota Copenhagen, Denmark. Di Indonesia sendiri, dari keseluruhan dua puluh dua tahun melayani bangsa, telah lima tahun jenis layanan terintegrasi (intergrated facility service) ini kian digemari klien seiring dengan adanya transformasi kebutuhan yang merebak di berbagai industri di Indonesia. Bagaimanakah kesiapan kita menuju ke sana? Simak penjelasan bersama EVP Key Account Management Faisal Muzakki, beserta dua orang rekan kita yang terjun langsung di bidang Facility Management. Tujuh tahun terakhir ini, masyarakat menyaksikan adanya perubahan atas tren lingkungan kerja di sana-sini. Faktor lingkungan, sosial, serta tantangan ekonomi banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan efisiensi sumberdaya manusia. Konsep-konsep seperti co- working space, kini bukan hal asing lagi. Perbankan, misalnya, adalah salah satu di antara beberapa industri yang merangkul teknologi tersebut dalam hal melayani nasabah melalui konsep ‘branchless’. Di sini, jelas terlihat, bagaimana industri facility management telah bertransformasi secara signifikan. EVP Key Account Management, Faisal Muzakki, optimis bahwa ISS akan terus menjadi pemimpin global dalam hal layanan terintegrasi. “Banyak pemain di sini, namun hanya kita yang memberikan self- delivery kepada klien, sementara umumnya yang lain memberikan layanan tersebut 16 Vol. 3 - No. 08 | Februari 2018 | GREAT ISS Faisal Muzakki EVP Key Account Management kepada pihak lain untuk melaksanakan (subkontraktor). Beberapa klien besar kita saat ini telah menggandeng ISS sebagai mitra untuk layanan IFS tersebut, namun kita tetap terbuka dalam memberikan single service sesuai kebutuhan mereka,” jelas Faisal. Jelang tahun 2020, dunia facility management akan semakin bertransformasi menjadi dunia layanan terintegrasi. Banyak tantangan yang dihadapi, seiring dengan banyaknya kesempatan untuk dilakukan, yang bertujuan guna memberikan nilai tambah. Memposisikan FM sebagai mitra strategis untuk layanan terintegrasi tersebut adalah prioritas utama dan vital. “Tidak bisa hanya diukur dari sekedar perbandingan harga saja, namun dari keseluruhan proses dan nilai tambah yang bisa kita berikan, sehingga dapat membantu kinerja perusahaan klien. Di situlah, peran utama para Facility Manager yang menjembatani tujuan dari perusahaan klien,” tegas Faisal. Visi strategis seorang Facility Manager