tinggi dengan tujuan agar bisa sejajar dengan bandara-bandara Internasional lainnya seperti Changi di Singapura dan Incheon di Korea Selatan .
Ke depan , T3Ultimate menjadi ‘ Smart Airport ’ dengan program Digital Airport , antara lain handling bagasi , parkir bus , antrian taksi , survei toilet , survei layanan pelanggan , dan beberapa fasiitas lainnya . Sistem layanan digital tersebut nantinya akan menerapkan Global Standard Airport .
Direktur Airport Service & Facility PT . Angkasa Pura II ( Persero ), Ituk Herarindri , menyatakan bahwa keuntungan dari kerjasama dengan ISS Indonesia adalah bila bandara bersih maka penumpang akan merasa nyaman yang kemudian akan meningkatkan Customer Satisfaction Index ( CSI ) di Terminal 3 .
“ Sangat banyak perbedaan yang saya rasakan dari perusahaan lama dengan ISS Indonesia . Sekarang saya bisa belajar menghargai waktu , lebih paham grooming , dan belajar apa itu arti kejujuran dan ikhlas ,” ujar Kurniadi .
ISS Indonesia sendiri sejak 2016 mulai menjalin kerjasama dengan Angkasa Pura Solusi ( APS ) yang merupakan anak perusahaan dari PT Angkasa Pura II ( AP2 ), BUMN jasa manajemen bandara di Indonesia . Kerjasama yang diusung antara ISS Indonesia dengan APS merupakan Kerjasama Operasi ( KSO ), yakni model kerjasama di mana kedua belah pihak terfokus pada nilainilai bersama dengan tujuan untuk menciptakan keadaan saling menguntungkan melalui proses perubahan , layanan keunggulan dan optimasi biaya .
Kerjasama model KSO ini juga menciptakan adanya transparansi keuangan dan manajemen , sehingga dapat menjaga kepercayaan antara pihak-pihak dan juga meminimalisir adanya tenaga kerja yang tidak potensial dalam kerjasama tersebut .
AVP ( Assistant Vice President ) - National Deployment FS & AC ISS Indonesia , Jakson Napitupulu , meng ungkapkan , “ Tantangan yang ada di
12 GREAT ISS VOL . 2 NO . 4 FEBRUARI 2017