Great ISS Februari 2017 | Page 12

tinggi dengan tujuan agar bisa sejajar dengan bandara-bandara Internasional lainnya seperti Changi di Singapura dan Incheon di Korea Selatan.
Ke depan, T3Ultimate menjadi‘ Smart Airport’ dengan program Digital Airport, antara lain handling bagasi, parkir bus, antrian taksi, survei toilet, survei layanan pelanggan, dan beberapa fasiitas lainnya. Sistem layanan digital tersebut nantinya akan menerapkan Global Standard Airport.
Direktur Airport Service & Facility PT. Angkasa Pura II( Persero), Ituk Herarindri, menyatakan bahwa keuntungan dari kerjasama dengan ISS Indonesia adalah bila bandara bersih maka penumpang akan merasa nyaman yang kemudian akan meningkatkan Customer Satisfaction Index( CSI) di Terminal 3.
“ Sangat banyak perbedaan yang saya rasakan dari perusahaan lama dengan ISS Indonesia. Sekarang saya bisa belajar menghargai waktu, lebih paham grooming, dan belajar apa itu arti kejujuran dan ikhlas,” ujar Kurniadi.
ISS Indonesia sendiri sejak 2016 mulai menjalin kerjasama dengan Angkasa Pura Solusi( APS) yang merupakan anak perusahaan dari PT Angkasa Pura II( AP2), BUMN jasa manajemen bandara di Indonesia. Kerjasama yang diusung antara ISS Indonesia dengan APS merupakan Kerjasama Operasi( KSO), yakni model kerjasama di mana kedua belah pihak terfokus pada nilainilai bersama dengan tujuan untuk menciptakan keadaan saling menguntungkan melalui proses perubahan, layanan keunggulan dan optimasi biaya.
Kerjasama model KSO ini juga menciptakan adanya transparansi keuangan dan manajemen, sehingga dapat menjaga kepercayaan antara pihak-pihak dan juga meminimalisir adanya tenaga kerja yang tidak potensial dalam kerjasama tersebut.
AVP( Assistant Vice President)- National Deployment FS & AC ISS Indonesia, Jakson Napitupulu, meng ­ ungkapkan,“ Tantangan yang ada di
12 GREAT ISS VOL. 2 NO. 4 FEBRUARI 2017