HEADLINE
Dalam
konteks
budaya
dan
korporasi,
perusahaan
multinasional
di
bidang
apapun
akan
menyesuaikan
dan
mengokomodir
budaya
masyarakat yang ada di suatu
negara di mana mereka beroperasi.
Sebagaimana trend korporasi
tengah berkembang belakangan
ini, perusahaan multinasional
kian mendorong keragaman dan
inklusi dalam pengoperasiannya
di masing-masing negara.
ISS Indonesia sebagai bagian dari
perusahaan global ISS A/S asal
Denmark, pada dasarnya memang
memiliki budaya perusahaan yang
berpegang pada nilai inti (core
values) nilai ISS secara global yaitu
Entrepreneurship we act, Honesty
we respect, Responsibility we
care, and Quality we deliver.
Namun begitu, ISS Indonesia
kemudian menyesuaikan nilai
global ini ke dalam budaya orang
Indonesia, dan mengadopsi nilai-
nilai budaya asli Indonesia sebagai
dasar dalam pembentukan budaya
di perusahaan (corporate culture).
Salah
satu
contoh
paling
sederhana
adalah
5S
yang
merupakan
singkatan
dari
Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
dan Santun. 5S menjadi hal
yang sangat mendasar untuk
diterapkan di lingkungan kerja
ISS Indonesia, terutama para
frontliners
yang
berhadapan
langsung dengan klien dan
masyarakat luas. Selain 5S, ISS
Indonesia juga memiliki konsep
pelayanan yang dikenal dengan
Service With A Human Touch atau
SWAHT. Melalui konsep SWAHT,
karyawan ISS Indonesia dapat
membiasakan diri untuk bekerja
dengan hati, bekerja dengan
jujur dan tulus, peduli dengan
kondisi dan lingkungan sekitar,
mau membantu orang lain yang
mengalami kesulitan, bergotong-
royong, toleransi kepada sesama,
dan banyak hal positif lain yang
telah diterapkan, bahkan dalam
keseharian hidup karyawan ISS
Indonesia di luar jam bekerjanya.
Sistem nilai budaya Indonesia
pada ISS Indonesia ini juga yang
telah membawa Hasna Maulina,
Operational Solution Officer Area
GO-JEK bisa tegas menyatakan
I’m proud to be Indonesian.
Lulusan Management Trainee
Programme ISS Indonesia ini
menyadari bahwa keragaman
budaya
Indonesia
dalam
kesehariannya hidup bersama
keluarga dan lingkungan yang
religius, serta penerapan budaya
budaya korporasi pada dunia
kerjanya kini telah menguatkan
kebanggaannya menjadi orang
Indonesia.
“Hidup di Indonesia berarti juga
kita hidup dalam keberagaman.
Menjadi
orang
Indonesia
membuat saya bangga karena
telah mengajarkan saya arti
kejujuran, untuk peduli dengan
sekitar, dan banyak hal lain.
Inilah yang telah membantu
dan membentuk pribadi saya,”
ungkap Hasna.
Berawal dari nilai-nilai positif
yang menjadi budaya asli bangsa
ini, komitmen dan integritas
dalam pekerjaan pun tumbuh dan
berkembang. Hal ini kemudian
memunculkan
kecintaan
dan
kebanggaan
mereka
dengan
profesi yang dijalani hampir
60.000 karyawan ISS Indonesia,
hingga akhirnya mereka pun
mengatakan “I am proud to be
Indonesian.” Dari kebanggaan
sebagai orang Indonesia itulah,
mereka secara otomatis akan
dapat menguatkan nasionalisme
ke-Indonesiaannya,
melalui
kontribusi sesederhana apapun
dalam membangun bangsa dan
negara Indonesia menjadi lebih
baik.
Menguatkan nasionalisme dalam
budaya dan korporasi bukanlah
hal yang tidak mungkin. Namun
demikian, untuk mewujudkannya
akan
memerlukan
komitmen
pemimpin,
konsistensi,
dan
reinforcement atau penguatan
yang menjadi konsekuensi dari
penerapan
budaya
korporasi
ini. “Kalau yang namanya
perubahan budaya, yang saya
lihat adalah there is no way
mulainya dari bawah, karena
yang bisa mengubah dan punya
kekuatan adalah pimpinan.
Kemudian
reinforcement
agar
penerapannya
dapat
dimonitor, sehingga tidak balik
lagi ke budaya yang lama.
Yang ketiga adalah bagaimana
orang-orang atau korporasi
tersebut dapat pengalaman
dari budaya yang baru,” tegas
Nerfita.
Dalam menjaga nasionalisme,
setiap individu adalah pemimpin
untuk dirinya sendiri. Di lingkungan
internal ISS Indonesia sendiri, hal
ini didukung dengan melibatkan
peranan para supervisor dan team
leader sebagai pemimpin di area.
Mereka didorong untuk dapat
menjadi contoh teladan bagi
para frontliner, yang bersentuhan
langsung melalui interaksi mereka
dengan klien dan pelanggan dari
klien di area. Dengan begitu,
penguatan nasionalisme dalam
budaya dan korporasi akan
terbangun dan terjaga dalam
diri setiap individu, yang mampu
memerdekakan pikirannya dalam
bersikap dan berperilaku positif di
sekitarnya.
Momen kemerdekaan Indonesia
di ke-74 tahun ini akan sangat
tepat untuk mengingatkan kita
kembali, bahkan menguatkan
nasionalisme
kita
sebagai
bangsa Indonesia. Bahwa budaya
Indonesia adalah budaya yang
kaya dengan keragaman, yang
justru telah menjadi pemersatu
bangsa kita.
Vol. 4 - No. 14 | Agustus 2019 | GREAT ISS
7