ISS SCHOOL OF LIFE
DIDI SURYADI
Cleaner, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
HARTA PUSAKA DALAM
KEJUJURAN DIDI SURYADI
Bagi seorang Didi Suryadi, nilai kejujuran sangatlah
berharga. Nilai kehidupan ini selalu ia tanamkan dan
terapkan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Berawal dari kejujurannya juga, cleaner ISS Indonesia
di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta ini menerima
penghargaan Punakawan Club karena mengembalikan
uang sebesar Rp60,6 juta beserta barang berharga lain
milik seorang penumpang jemaah umrah, yang tak
sengaja ia temukan di bulan Ramadan silam.
“Saya lagi dusting area boarding mau masuk ke pesawat
di BL 16, lalu saya lihat ada tumpahan kopi. Karena itu
bahaya, (lalu) saya bersihkan. Tiba-tiba saya lihat ada tas
di bangku, saya nggak tahu punya siapa. Tasnya saya
pegang, lalu saya cari yang punya tas. Kemudian tasnya
saya serahkan ke Kabarata 13, dan saya kembali ke area
BL 12 untuk ambil trolley. Dari jam 14.30 sampai 16.30,
tasnya saya tahan karena tidak ada yang mengaku
(memilikinya). Akhirnya tasnya dibuka bareng-bareng,
ternyata di dalam tas ada uang dalam plastik warna
putih, uang baru berjumlah total Rp60,6 juta. Ada juga
kartu ATM, kartu identitas seorang jemaah umrah, SIM
mobil, STNK, kartu dan nomor telpon. Sudah ditelpon
tapi ternyata (pemiliknya) sudah berada di pesawat,
kita bingung,” aku Didi saat menceritakan kronologis
kejadiannya.
Kejujuran hanyalah satu dari sikap dan perilaku positif
yang begitu menginspirasi, lewat perjalanan hidup pria
berusia 26 tahun ini. Dalam kesehariannya, cleaner yang
ditugaskan di area koridor BL 16 ini juga dikenal sebagai
pribadi yang sederhana. Hal ini salah satunya tercermin
lewat kebiasaannya bersepeda di setiap ia berangkat
bekerja. Dari tempat tinggalnya di daerah Tangerang,
satu jam lamanya mengayuh sepeda menuju titik
penjemputan karyawan bandara ia lakukan.
Menjadi seorang cleaner juga tidaklah pernah menjadi
cita-cita bagi lulusan Sekolah Teknik Menengah (atau STM)
ini. Namun baginya, selama pekerjaan itu halal ia lakukan,
apapun ia kerjakan demi cita-citanya sesederhana ingin
menjadi orang yang berhasil dan memiliki masa depan,
agar bisa menyenangkan keluarganya.
Jauh sebelum bergabung dengan ISS Indonesia tepatnya
pada November 2015, optimisme selalu Didi miliki
dalam menjemput rejeki dari Sang ilahi. Termasuk saat
ia pernah menjalani profesi sebagai pedagang koran
di sekitar lampu lalu lintas dekat Pintu Air Tangerang.
Kondisi kesehatan ibunya yang tengah mengalami stroke
dan keinginan kuatnya untuk bisa terus membiayai
pengobatan ibundanya, menjadi penyemangatnya untuk
bisa membahagiakan orang tua dan keluarga.
Kini setelah hampir 4 tahun lamanya bekerja secara
layak di perusahaan penyedia manajemen fasilitas
terpadu terbesar di Indonesia ini, optimisme Didi untuk
menyongsong masa depan yang lebih baik pun semakin
tertanam. “Kerja di sini untuk berbuat kebaikan, jujur, 5S
(senyum, sapa, salam, sopan, santun), harus semangat,
harus mengikuti aturan. Walaupun capek, tetapi harus
semangat karena ISS luar biasa,” ungkap Didi yang
bersemangat menceritakan harapannya untuk menjadi
lebih baik bersama ISS Indonesia.
Kepedulian Didi terhadap lingkungan sekitar juga
semakin berkembang. Di lingkungan tempat tinggalnya,
Didi telah menginisiasi gerakan peduli kebersihan dengan
bergotong-royong mengadakan kerja bakti bersama
warga sekitar. “Di daerah kampung saya suka ada yang
buang sampah sembarangan, dan saya mencegah itu.
Saya menjadi ketua untuk kerja bakti agar lingkungan
bersih dan tidak ada yang membuang sampah
sembarangan. Agar warga makin semangat, disediakan
juga gerobak (sampah),” cerita Didi tentang kemajuan
yang dialami lingkungan tempat tinggalnya saat ini.
Berawal dari kejujurannya, Didi telah membuktikan
kebanggaannya sebagai bagian dari keluarga ISS
Indonesia. Ia pun bangga telah mampu mengamalkan
nilai-nilai positif bangsa Indonesia ke dalam kehidupan
sehari-harinya, dan bisa mengatakan “I’m proud to be
“Kerja di sini untuk berbuat
kebaikan, jujur, 5S (senyum,
sapa, salam, sopan, santun),
harus semangat, harus
mengikuti aturan. Walaupun
capek, tetapi harus semangat
karena ISS luar biasa,”
Didi Suryadi
Indonesian.” Kini demi menggapai cita-cita keberhasilan
untuk masa depannya, Didi berharap untuk dapat terus
berkarir bersama ISS Indonesia. “Harapan saya yaitu
semoga (kontrak kerja) saya dapat diperpanjang dan
menjadi karyawan tetap di PT ISS Indonesia ini,” katanya
dengan penuh semangat.
Cerita kejujuran Didi membawa kita kepada pesan
dari seorang tokoh proklamator bangsa, Mohammad
Hatta. Beliau pernah berkata bahwa “Kurang cerdas
dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat
dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur
itu sulit diperbaiki. Tak ada harta pusaka yang sama
berharganya dengan kejujuran.” Kejujuran Didi layaknya
harta pusaka dalam perjalanan hidupnya, yang akan
selalu ia ingat demi menggapai keberhasilan di masa
depannya.
Vol. 4 - No. 14 | Agustus 2019 | GREAT ISS
21