Great ISS Agustus 2019 | Page 10

KEMBALINYA KEBANGGAAN DALAM WAJAH BARU GELORA BUNG KARNO sebagai gelanggang olahraga. Seperti halnya pemanfaatan GBK di masa lalu, GBK kini juga menjadi tempat dilangsungkannya konser musik oleh musisi dunia seperti Guns N’ Roses dan Ed Sheeran, serta berbagai penyelenggaraan event besar lainnya. Resmi beroperasi pada tahun 1985, masa pembangunan Bandara Soekarno- Hatta berlangsung sampai sepuluh tahun lamanya. Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggantikan Bandara Kemayoran yang dinon-aktifkan sebagai bandar udara utama komersial di Indonesia, karena lokasinya yang begitu dekat dengan basis militer Indonesia di Bandara Halim Perdanakusumah di kala itu. Dengan biaya pembangunan sekitar USD680 juta, Bandara Soekarno- Hatta kemudian dibangun cukup jauh dari wilayah ibukota, atau tepatnya di Cengkareng, Kota Tangerang. Bandara Soekarno-Hatta di masa awal kehadirannya, tidak sekadar membawa nama dan sosok hebat pemimpin pertama Indonesia, namun juga menjadi mahakarya pengusung karakter bangsa. Demikian halnya dengan Gelora Bung Karno, yang dalam perjalanannya pernah berganti nama menjadi Gelora Senayan. Di era 1960-an itu, menjadi negara merdeka yang masih sangat muda tidaklah menghalangi semangat pendahulu bangsa untuk membuktikan kemampuan Indonesia menjamu kegiatan bertaraf dunia. Terpilihnya kembali Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Asian Games pada tahun 2018, membuat Gelora Bung Karno atau yang lebih sering disebut dengan GBK, telah berbenah diri. Setelah renovasi berbiaya sekitar hampir Rp3 triliun dilakukan, kebanggaan pada GBK kembali muncul dalam jiwa anak bangsa. Berawal dari kesuksesan Indonesia menyelenggarakan Asian Games ke- 18 dan Asian Para Games ke-3, GBK kini bahkan tak sebatas digunakan 10 Vol. 4 - No. 14 | Agustus 2019 | GREAT ISS Nuansa bersih terasa saat mengelilingi Kompleks GBK, dengan kondisi tamannya yang rapi dan tertata. Begitupun kebersihan di sepanjang Ring Road Stadion Utama, dari Pintu I sampai dengan Pintu XII, termasuk di setiap venue cabang-cabang olahraga. Pada Stadion Utama GBK, kebersihan juga terlihat pada berbagai fasilitas di dalam stadion. Seperti pada tribun penonton, toilet umum, koridor stadion, ruang-ruang atlet, ruang kantor pengelola dan jajaran direksi GBK, sampai ke area elevated parking. Dalam layanan kebersihan inilah, ISS Indonesia turut berperan dalam mentransformasikan wajah baru GBK. Bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) sejak Mei 2017, ISS Indonesia hingga kini telah menugaskan sekitar 300 orang karyawannya untuk turut terlibat. “Kami bangga bermitra dengan perusahaan jasa kebersihan yang terbaik di Indonesia, mungkin juga di dunia, yaitu ISS,” ungkap Winarto, Direktur Utama PPKGBK di tahun 2018 silam. Kebanggaan dalam semangat kebangsaan, juga tertanam dalam jiwa para frontliner cleaning service ISS Indonesia. Penempatan area tugas mereka di GBK telah secara otomatis, mampu membangun dan menguatkan nasionalismenya kepada tanah air Indonesia. Menurut Haerudin, Manager ISS Indonesia Area GBK, para frontliner memiliki daya juang dan semangat bekerja yang sangat tinggi. “Karena kita di sini menjaga aset negara. Yang mengawasi kita bukan hanya internal ISS Indonesia, tapi juga oleh publik, masyarakat luas, apalagi media sosial. Secara tidak langsung, negara juga memantau kita karena GBK ada di bawah pengawasan Setneg (Kementerian Sekretariat Negara),” tegasnya. GBK kini sangatlah berbeda dengan kondisi sebelumnya. Kebersihan GBK menjadi hal prioritas yang telah menunjang kenyamanan pengunjung dalam melakukan segala aktivitasnya. Kebersihan ini bahkan turut ditularkan untuk menjadi sebuah budaya bagi setiap pengunjung di GBK, bahkan masyarakat Indonesia. Melalui kampanye #KeepIndonesiaClean, ISS Indonesia mendukung semangat #AyoJagaGBK untuk mewujudkan #IndonesiaBersih.