PROFIL CERITA SAMPUL
arahan. “Rasanya rugi besar kalo saya
datang terlambat ke tempat kerja dan tidak
mengikuti briefing yang diberikan atasan.
Karena itu ‘kan informasi,” ungkap Dwi,
yang sering membaca materi SOP (standard
operating procedures) sebagai cleaner
sembari menemani anaknya tidur – bahkan
kerap kali hingga ia pun tertidur.
Bekerja gigih, jujur, saling bantu serta
membuka diri untuk kritik yang membangun
akhirnya mengantar wanita berkacamata
minus ini pada posisi site head pada 2012.
Lebih dari separuh perjalanan karirnya di
ISS Indonesia dihabiskan di area rumah
sakit. Bukan tanpa maksud Dwi memilih
bekerja di area rumah sakit. Wanita yang
gemar membuat kue bolu ini sebenarnya
sangat takut melihat darah dan jenazah.
Untuk menghilangkan rasa takutnya, Dwi
memilih area rumah sakit sebagai tempat
pemulihannya. Sebuah proses yang tidak
mudah karena dia harus memaksa diri
menghadapi ketakutan dan pada akhirnya
berhasil mengalahkan rasa takutnya.
Bekerja di area rumah sakit mendatangkan
tantangan tersendiri bagi Dwi dan teman-
temannya. Selain terkait higienitas,
mereka dihadapkan pada hal-hal yang
untuk sebagian orang menakutkan atau
menjijikkan. Misalnya, darah di ruangan
operasi atau UGD, muntahan pasien, hingga
sosok jenazah.
Ada pembelajaran bagus yang bisa diambil
dari perjalanan Dwi, yaitu dalam menggapai
cita-cita kita acap kali berhadapan dengan
ketakutan. Namun, ketakutan tersebut
harus dihadapi dengan cara melengkapi diri
dengan proses belajar. Belajar dari siapa saja
dan melalui media apa saja. Teman sejawat,
atasan, klien, bahkan dari orang yang tidak
kita kenal sebelumnya, kita dapat belajar dari
mereka.
“Rasanya rugi besar kalo saya
datang terlambat ke tempat kerja
dan tidak mengikuti briefing yang
diberikan atasan.
Dwi Wahyuni
Ingin memiliki usaha kuliner sendiri adalah
episode berikutnya dari perputaran roda
kehidupan Dwi bersama keluarga. Sebuah
episode yang mendapat dukungan kuat dari
suami tercinta sebagaimana dukungan besar
yang diterimanya saat ini.
Sang Surya Itu Adalah Ibuku
Perjuangan mengantar kesepuluh putra-
putrinya pada kehidupan mandiri tentulah tidak
terlepas dari kucuran keringat bahkan curahan
air mata. Apa yang ditunjukkan Sang Ibunda
adalah materi pembelajaran norma kehidupan
yang sangat berharga buat anak-anaknya.
“Ibu adalah sosok wanita pekerja keras yang
selalu mengajarkan soal kejujuran dan sikap
pantang menyerah kepada kami,” ujar Dwi.
Pesan lain Sang Ibu yang terus terngiang dalam
benak Dwi adalah agar selalu melandasi setiap
tindakan dengan ibadah kepada Sang Pencipta.
“Ibu tidak pernah membeda-bedakan kasih
sayang serta sabar membina putra-putrinya.
Beliau adalah sosok yang senantiasa berada
didalam doa-doa kami,” tambah Dwi lagi.
Seperti Sang Surya yang enggan berhenti
memancarkan sinarnya demi kehidupan
di muka bumi, demikianlah nilai-nilai luhur
kehidupan dari Sang Ibu terus merasuk dalam
hati dan pikiran Dwi. Nilai-nilai positif yang
juga akan terus mengalir tersebar luas dan
terpancar nyata.
Vol. 3 - No. 10 | Agustus 2018 | GREAT ISS
7