Geo Energi edisi september indonesia 2013 | Page 10
Pariwara
Sekretaris BPH Migas Djoko Siswanto
Yang Muda
Yang Berkarya
Djoko Siswanto adalah sosok muda yang energik
dan penuh percaya diri. Pria pemegang gelar doktor
teknik perminyakan dari ITB saat ini dipercaya sebagai
Sekretaris Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas
(BPH Migas), sebuah jabatan yang cukup bergengsi.
Inilah Djoko Siswanto, dengan seluruh lika-liku
kehidupannya.
Oleh Ishak Pardosi
D
joko Siswanto sudah
tergolong senior di
BPH Migas. Terakhir,
ia menjabat sebagai
Direktur BBM sebelum
diangkat menjadi Sekretaris di
lembaga pengawas penyediaan
dan pendistribusian migas
tersebut. Selama menjabat sebagai
Direktur BBM, pria jebolan Teknik
Perminyakan ITB ini tercatat sudah
banyak mengukir prestasi. Tak
lagi bisa dihitung dengan jari. Di
antaranya, membenahi persoalan
10
pendistribusian dan ketersediaan
BBM di Nusantara.
Posisi baru yang diemban
Djoko kini membuatnya semakin
sibuk. Akan tetapi, jabatan
tersebut tidak lagi bersentuhan
dengan pihak luar tetapi lebih ke
internal BPH Migas. Dia ditugasi
untuk mengurusi bidang hukum,
keuangan, kepegawaian, humas,
teknologi, dan umum. “Saya tadinya
mau merangkap Direktur BBM dan
Sekretaris. Tetapi karena Sekretaris
diwajibkan diisi oleh pejabat
definitif, akhirnya ditugaskan di sini,”
ujar Djoko kepada GEO ENERGI di
kantornya, Selasa (20/8/2013).
Mendapat tugas baru sebagai
pendamping Kepala BPH
Migas, membuat Djoko semakin
bersemangat. Ia bertekad membuat
suasana di BPH Migas semakin solid.
Lebih dari itu, Djoko berharap BPH
Migas menjadi lembaga negara
yang mempunyai hubungan baik
dengan seluruh lembaga negara
lainnya. “Sekuat tenaga kami akan
melayani rakyat, karena tanpa rakyat,
kami tiada guna,” katanya.
Mengurusi masalah internal
BPH Migas memang bukan perkara
mudah. Dibutuhkan ketelitian
dan kehati-hatian. Itu sebabnya,
Djoko selalu berusaha merangkul
seluruh karyawan, mencari tahu
apa saja yang menjadi keinginan
para koleganya. Untuk itu, Djoko
bertekad akan terjun ke bawah, tidak
hanya duduk manis di belakang
meja. “Kerjasama seluruh tim sangat
penting. Koordinasi seluruh bidang
merupakan kunci utamanya,” ujar
dia.
Meski harus banyak
menghabiskan waktu di kantor,
Djoko bukan berarti lupa dengan
kewajibannya sebagai kepala rumah
tangga. Saat ini, Djoko adalah ayah
dari tiga anak. Tak lama lagi, ia
mengaku akan menjadi ayah dari
empat anak. Bagi dia, kehadiran
anak dari istri tercintanya semakin
membuat hidupnya semakin
lengkap. Pekerjaan berat sehari-hari
yang berada di pundaknya serasa
hilang tatkala ia kembali berkumpul
dengan keluarga saat sore hari.
“Wajib itu, keluarga memang harus
tetap nomor satu. Tanpa mereka
saya tidak akan menjadi apa-apa,”
ucap dia.
Alumni Terbaik ITB
Di ITB, nama Djoko masih
diukir dengan tinta emas. Ia adalah
lulusan pertama yang berhasil
menyelesaikan pendidikannya
dalam tempo empat tahun. Sebuah
prestasi yang amat jarang untuk
ukuran kampus sekelas ITB. Semakin
istimewa karena saat mahasiswa,
Djoko bahkan tercatat sebagai
ketua dewan mahasiswa. Padahal,
lazimnya mahasiswa yang aktif di
organisasi, seringkali bermasalah
EDISI 35 / Tahun III / SEPTEMBER 2013