Garuda Indonesia Colours Magazine January 2017 | Page 21

MASTERCLASS

Indonesian Cultural Dance

Explore | Masterclass
19
David Metcalf
David Metcalf is a resident of Bali and has been travelling , writing and photographing throughout Indonesia for the past decade . David has held several exhibitions in Jakarta and Bali since 2002 . He opened Taksu Photo Gallery in Ubud , Bali , in 2015 and uses the power of photography to educate and encourage positive social change . David leads photography tours to Bali and Java , the USA , Myanmar , India and other destinations . He is involved in many projects in Kalimantan supporting Dayak culture and the environment .
Bertempat tinggal di Bali , David Metcalf telah banyak mengunjungi berbagai tempat di Indonesia , untuk menulis dan juga memotret selama sepuluh tahun terakhir ini . Sejak tahun 2002 , David juga telah mengadakan sejumlah pameran di Jakarta dan Bali . Ia mendirikan Taksu Photo Gallery di Ubud , Bali pada 2015 , dan lewat kekuatan fotografi , dia berusaha mendidik dan mendorong terciptanya perubahan sosial yang positif . David juga memimpin tur fotografi ke Bali dan Jawa , Amerika Serikat , Myanmar , India , serta destinasi lainnya . Dirinya juga banyak terlibat dalam proyek di Kalimantan yang bertujuan mendukung budaya Dayak dan lingkungan hidup .
One of the most enjoyable aspects of photography in Indonesia is being able to witness an incredible variety of cultural dance , with many different styles very distinct from each other .
I have chosen to represent six dances that I have photographed over the past two years , from six different islands across the archipelago . Each year in Indonesia the festival calendar includes many cultural dance events ; some are held for competitions and prizes , but many are held to express ancient cultural beliefs and to show respect for the earth and the ancestors . Photographing these can be very challenging as the dancers perform in a wide variety of locations and at different times of the day , often in tricky lighting conditions . As a photographer , you are seldom in control of the situation . Thus flexibility and creativity are critical .
Java
The Ramayana ballet is a famous Javanese dance often performed in a spectacular setting – in this case in front of the ancient temple of Prambanan , Central Java . When photographing dance performances at night , on-stage lighting is critical . This lighting is all about the dance performance , not photography . However , at Prambanan , the lights are bright and well positioned for photographers . I used relatively low ISO ( 2000 ) to achieve a sharp image .
Salah satu aspek menyenangkan dari fotografi adalah menyaksikan beragam tarian tradisional yang luar biasa , dengan berbagai gaya yang berbeda satu sama lain .
Saya memilih untuk menampilkan enam tarian yang saya foto selama dua tahun terakhir , dari enam pulau di Nusantara . Setiap tahun , kalender festival di Indonesia menghadirkan banyak pertunjukan tari tradisional . Beberapa ditampilkan untuk perlombaan , namun sebagian besar merupakan bentuk tradisi serta penghormatan bagi bumi dan leluhur . Memotret tari-tarian dapat menjadi sebuah tantangan besar karena para penari tampil di berbagai lokasi , pada waktu yang berbeda dan kadang dengan pencahayaan yang kurang mendukung . Sebagai fotografer , Anda tak selalu dapat mengendalikan situasi lapangan . Karenanya , fleksibilitas dan kreativitas sangatlah penting .
Tari Ramayana adalah tarian Jawa yang terkenal dan sering ditampilkan dalam panggung spektakuler di depan Candi Prambanan , Jawa Tengah . Ketika memotret pertunjukan tari ini , unsur cahaya sangatlah penting . Tata cahaya ini diatur untuk pertunjukan tari , bukan fotografi . Meski begitu , di Prambanan , lampunya cukup terang dan posisinya mendukung untuk pemotretan . Saya menggunakan ISO yang rendah ( 2000 ) untuk mendapatkan gambar yang tajam .