Garuda Indonesia Colours Magazine February 2015 | Page 116
114
Travel | Bandung
Paris van Java is perhaps
Bandung’s chicest mall, boasting
big-name brands such as Paris
Hilton, Mango, Zara and
Victoria’s Secret.
Jika berbelanja bisa
membuat Anda
bersemangat maka
Anda telah datang
ke tempat yang tepat.
Tapi, pada akhirnya, kita sendiri sadar
bahwa kita harus mengerjakan segala
hal sebaik mungkin.”
Kopi Aroma telah diproduksi dengan
cara tradisional seperti itu selama tiga
generasi dan—dilihat dari orang yang antre
untuk membeli kemasan kopi Arabika dan
Robusta dengan nama Belanda ini—waktu
telah membuktikan keberhasilan cara
pengolahan kopi ini.
Tetapi bukan kopi atau kue yang membuat
reputasi Bandung sebagai “Paris of Java”
ini bertahan di era modern. Bandung adalah
salah satu kota industri pakaian, yang
berhasil menarik ribuan penyuka fesyen
dari seluruh dunia (khususnya dari Singapura
dan Malaysia, dan mereka tahu persis
pakaian haute-couture bisa dijumpai
di sini dengan harga yang miring).
“Kebanyakan gadis-gadis Bandung
adalah penggemar mode,” kata Adita
Laila Salam, pemandu dari Bandung
Trails yang mengantar saya melihatlihat kota ini.
“Pergi ke mal adalah sebuah ajang sosial,”
imbuh Laras Martalita, teman Adita.
“Gadis-gadis biasanya berdandan dengan
penampilan terkini untuk pergi ke Mal Paris
van Java atau Mal Trans Studio. Di sana,
mereka membeli pakaian lagi. Lalu pada
Minggu depannya, pakaian yang telah dibeli
tersebut, mereka kenakan untuk pergi ke
mal...dan begitu seterusnya.”
Paris van Java sepertinya merupakan mal
paling bergaya di Bandung ini. Jalan di antara
pertokoannya dibuat mirip seperti jalan yang
ada di Paris, lengkap dengan balkon yang
romantis dan lampu taman dari besi tempa.
Anda bisa menikmati teh tarik dalam kedai
Kopitiam bergaya retro, atau menyesap
café-au-lait (kopi susu khas Perancis) di
meja-meja kecil yang berada di depan toko
kue seperti yang ada di Montmartre. Apalagi
dengan adanya merek-merek terkenal seperti
Paris Hilton, Mango, Zara dan Quiksilver,
wajar bila kemudian timbul keinginan
untuk tampil lebih menarik.
“Jika menyukai mode adalah kejahatan maka
kami mengaku bersalah,” ujar tulisan tangan
yang terpampang di dinding salah satu toko.
“Orang akan melihat Anda, buatlah
pandangan mereka tak sia-sia,” ujar tulisan
lainnya. Dan yang satu ini mungkin agak
kurang positif, “Biar stres, atau depresi,
yang penting gaya.”
© Mark Eveleigh
Three years ago this was
still just an open-air market;
now the seven jam-packed storeys
of Pasar Baru Trade Centre are
the location for more than
1,000 bargain outlets.