Partisipasi Pemilih Pemula
Tentukan Kualitas Pemilu
Sukses atau tidaknya pesta
demokrasi yang akan digelar
9 April 2014, ditandai dengan
besarnya jumlah pemilih yang
menggunakan hak suaranya
di TPS nanti. Semakin rendah
pengguna hak suara, maka
kualitas Pemilu akan makin
terpuruk.
D
IREKTUR Ketahanan
Ekonomi Ditjen Kesbangpol
Kemendagri, Bahrum
Alamsyah Siregar SH
MSi mengungkap, angka
golput pada perlehatan demokrasi sejak
tahun 1955 sampai 2014 semakin naik.
Terakhir mencapai 43 persen. Sumut,
pada Pilkada yang baru saja digelar
bahkan mencapai 48 persen.
’’Rendahnya tingkat partisipasi
di provinsi ini turut jadi perhatian.
Karenanya, dengan diadakannya
kegiatan Rock The Vote, dimana
menghadirkan peserta pemilih pemula
angka golput dapat ditekan,’’ ujar
Bahrum yang membuka acara Rock The
Vote yang bekerjasama dengan Centre
for Election and Political Party (CEPP)
FISIP USU, Selasa (11/3) di Fakultas
FISIP USU.
Ia menjelaskan, jumlah pemilih
pemula secara umum sedikitnya 53
juta pemilih. Angka itu sangat strategis
untuk menentukan sukses atau tidaknya
Pemilu 2014. Semakin besar jumlah
pemilih, maka legitimasi pemerintahan
semakin kuat.
Sementara Gubernur Sumatera
Utara, Gatot Pujo Nugroho dalam kata
sambutannya mengungkap, partisipasi
pemilih di Sumut dapat mencapai 70
persen, seperti yang ditargetkan secara
nasional. Kegiatan ini, kata dia, jadi
momentum kepada pemilih pemula,
tidak hanya sosialisasi, namun juga
memberikan kecerdasan berpolitik.
’’Satu suara sangat menentukan.
Menunjukkan jari kelingking tanda partisipasi dalam pemilihan umum dalam sosialisasi pemilih pemula Rock The Vote di Fakultas FISIP
USU, Selasa (11/3). FOTO. RIZKY BATUBARA
jumlah pemilih pemula secara
umum sedikitnya 53 juta pemilih.
Angka itu sangat strategis untuk
menentukan sukses atau tidaknya
Pemilu 2014. Semakin besar
jumlah pemilih, maka legitimasi
pemerintahan semakin kuat
Kepada pemilih pemula, diharapkan
memilih dengan cerdas. Pelajari rekam
jejak si calon atau partai peserta pemilu.
Mari turut mengajak sahabat atau
kerabat untuk menggunakan suaranya,’’
kata Gubsu.
Kampanye di Kampus
Sementara Pembantu Rektor IV
USU, Prof Ningrum Natasya Sirait
menegaskan, kampanye dalam bentuk
apapun dilarang dilakukan di dalam
kampus.
’’Acara ini, dimaksudkan untuk
memberikan kecerdasan berpolitik.
Bukan panggung meraih simpati
konstituen,’’ ujarnya.
Rockt The Vote yang digelar CEPP
USU turut digelar di 43 universitas seIndonesia. USU turut bangga karena
terpilih jadi lokasi pembelajaran tentang
pemilu kepada sedikitnya 375 pemilih
pemula yang dihadirkan dari 17 sekolah
SMA se-Kota Medan.
Pada kesempatan itu, Ketua
CEPP FISIP USU, Muryanto Amin
mengatakan, mengundang partai politik
untuk membuka stand pameran dalam
kegiatan Parpol Expo yang tak jauh dari
gelaran Rock The Vote.
Dari delapan yang mengkonfirmasi
kehadiran, hanya PPP, Gerindra, PKS,
Demokrat, Golkar dan Nasdem yang
terlihat menghiasi stand.
Alih-alih bersosialisasi terkait
visi dan misi partai, beberapa stand
justru menaruh gambar para caleg,
memberikan brosur dan selebaran serta
buah tangan bergambar partai dan
gambar caleg.
Merasa resah akan kegiatan Parpol
Expo itu, mahasiswa FISIP USU secara
spontan menggelar aksi damai. Mujahid,
perwakilan mahasiswa menegaskan
bahwa kegiatan Parpol Expo telah
menyalahi kesepakatan awal.
APRIL 2014 • GARDU ASPIRASI |
7