GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 50 / MARET 2014 | Page 5

Limbah PTP dan Peternakan Puyuh PTP IV yang di wilayah Serdang Bedagai memang sering mendapat sorotan. Kali ini, perihal limbah yang dikeluhkan warga di seputar Kecamatan Naga Kesiangan. Ramadhan Pohan melihat hasil panen telur puyuh saat mengunjungi ternak burung puyuh milik Poniman dalam lawatanya di Serdang Bedagai, Jumat (31/1). FOTO. RIZKY BATUBARA K ELUHAN warga itu disam­ paikan pada pertemuan antara perwakilan warga dengan Wakil Ketua Komisi I PDR RI Drs Ramadhan Pohan MIS, Jumat (31/1). Pertemuan dilakukan di rumah Kepala Desa Boimin yang baru saja terpilih sebagai kepala desa tersebut. Ada lebih dari 30 orang warga hadir, terdiri dari perangkat-perangkat desa. Warga menjadikan kesempatan itu sebagai curhat. Boimin memperkenalkan diri, kemudian disusul paparan Ramadhan tentang apa saja yang telah dilakukan untuk membangun Sumatera Utara ini dalam dua tahun belakangan ini. Kemudian pertemuan dilanjutkan dengan dialog. Dalam dialog itulah muncul keluhan warga tadi. Menurut Johan Wahyudi, perwakilan warga, limbah PTP IV sangat mengganggu lingkungan warga setempat. Ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan, Usaha ini akan saya perhatikan apabila ada program pemerintah untuk membantu usaha rakyat RAMADHAN POHAN ’’Kalau bisa, diatur lagi limbah itu,’’ katanya. Warga lainnya, Buyadi, menginginkan bantuan pembinaan sepak bola anak usia 10 hingga 15 tahun di desa itu. Jumlahnya sekitar 60 orang murid. Ramadhan langsung merespon hal itu dengan memberikan secara simbolik dua buah bola kaki standar FIFA dan dise­ rahkan pada Boimin, selaku kepala desa. Persoalan lain yang muncul adalah bilal mayit, yang berharap ada SK. Mengenai limbah, Ramadhan menanggapinya dengan baik, dan akan meminta data untuk dimediasikan terhadap pihak PTPN IV. Lalu dialog dilanjutkan dengan pemaparan dari Wahab Abdi yang mengatakan bahwa persengketaan warga terhadap PT PTP III dan PTPN IV tentang lahan garapan itu sebenarnya warga tidak salah. Sebab, warga menggunakan lahan tidur, bukan lahan garapan. Masalah ini masih dibawa ke DPR RI, untuk segera dapat diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Selama kurang lebih dua jam Ramadhan Pohan melakukan dialog dengan warga dan kemudian dilanjutkan dengan makan bersama kepala desa di rumahnya. Setelah melakukan pertemuan itu, Ramadhan dan rombongan beranjak dari lokasi menuju ke salah satu tempat usaha warga desa lain, yang terkenal sebagai produsen pertenakan burung puyuh produksi telur. Lokasinya tidak jauh dari rumah kepala desa. Pemilik usaha tersebut bernama Poniman dan Elita. Mereka telah melakukan usaha burung puyuh tersebut selama dua tahun. Jumlah burung puyuh yang mereka miliki sekitar 2400 ekor yang setiap harinya mampu menghasilkan telur puyuh. Pakan yang diberikan untuk burung puyuh tersebut berupa makanan yang khusus untuk bertelur. Bibit burung puyuh tersebut mereka ambil dari Jogjakarta. Setiap telur yang dipanen, mereka jual sebanyak lima ratus butir telur dengan harga Rp 120 per butir. ’’Ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan,’’ kata Ramadhan. ’’Usaha ini akan saya perhatikan apabila ada program pemerintah untuk membantu usaha rakyat,’’ lanjutnya. Sekitar 30 menit Ramadhan beserta rombongan melihat usaha burung puyuh milik warga tersebut, sebelum beranjak melanjutkan perjalanan. (rizky prabowo) MARET 2014 • GARDU ASPIRASI | 5