Limbah PTP dan
Peternakan Puyuh
PTP IV yang di wilayah Serdang Bedagai memang sering mendapat
sorotan. Kali ini, perihal limbah yang dikeluhkan warga di seputar
Kecamatan Naga Kesiangan.
Ramadhan Pohan melihat hasil panen telur puyuh saat mengunjungi ternak burung puyuh milik Poniman dalam lawatanya di
Serdang Bedagai, Jumat (31/1). FOTO. RIZKY BATUBARA
K
ELUHAN warga itu disam
paikan pada pertemuan
antara perwakilan warga
dengan Wakil Ketua Komisi
I PDR RI Drs Ramadhan
Pohan MIS, Jumat (31/1).
Pertemuan dilakukan di rumah
Kepala Desa Boimin yang baru saja
terpilih sebagai kepala desa tersebut.
Ada lebih dari 30 orang warga hadir,
terdiri dari perangkat-perangkat desa.
Warga menjadikan kesempatan
itu sebagai curhat. Boimin
memperkenalkan diri, kemudian disusul
paparan Ramadhan tentang apa saja
yang telah dilakukan untuk membangun
Sumatera Utara ini dalam dua tahun
belakangan ini.
Kemudian pertemuan dilanjutkan
dengan dialog. Dalam dialog itulah
muncul keluhan warga tadi. Menurut
Johan Wahyudi, perwakilan warga,
limbah PTP IV sangat mengganggu
lingkungan warga setempat.
Ini merupakan usaha yang
sangat menjanjikan, Usaha ini
akan saya perhatikan apabila
ada program pemerintah untuk
membantu usaha rakyat
RAMADHAN POHAN
’’Kalau bisa, diatur lagi limbah itu,’’
katanya.
Warga lainnya, Buyadi,
menginginkan bantuan pembinaan
sepak bola anak usia 10 hingga 15
tahun di desa itu. Jumlahnya sekitar 60
orang murid.
Ramadhan langsung merespon hal
itu dengan memberikan secara simbolik
dua buah bola kaki standar FIFA dan dise
rahkan pada Boimin, selaku kepala desa.
Persoalan lain yang muncul adalah
bilal mayit, yang berharap ada SK.
Mengenai limbah, Ramadhan
menanggapinya dengan baik, dan
akan meminta data untuk dimediasikan
terhadap pihak PTPN IV.
Lalu dialog dilanjutkan dengan
pemaparan dari Wahab Abdi yang
mengatakan bahwa persengketaan
warga terhadap PT PTP III dan
PTPN IV tentang lahan garapan itu
sebenarnya warga tidak salah. Sebab,
warga menggunakan lahan tidur, bukan
lahan garapan.
Masalah ini masih dibawa ke DPR
RI, untuk segera dapat diselesaikan
dengan musyawarah dan mufakat.
Selama kurang lebih dua jam
Ramadhan Pohan melakukan dialog
dengan warga dan kemudian dilanjutkan
dengan makan bersama kepala desa di
rumahnya.
Setelah melakukan pertemuan itu,
Ramadhan dan rombongan beranjak
dari lokasi menuju ke salah satu tempat
usaha warga desa lain, yang terkenal
sebagai produsen pertenakan burung
puyuh produksi telur.
Lokasinya tidak jauh dari rumah
kepala desa. Pemilik usaha tersebut
bernama Poniman dan Elita. Mereka
telah melakukan usaha burung puyuh
tersebut selama dua tahun.
Jumlah burung puyuh yang mereka
miliki sekitar 2400 ekor yang setiap
harinya mampu menghasilkan telur puyuh.
Pakan yang diberikan untuk burung
puyuh tersebut berupa makanan yang
khusus untuk bertelur. Bibit burung
puyuh tersebut mereka ambil dari
Jogjakarta.
Setiap telur yang dipanen, mereka
jual sebanyak lima ratus butir telur
dengan harga Rp 120 per butir.
’’Ini merupakan usaha yang sangat
menjanjikan,’’ kata Ramadhan. ’’Usaha
ini akan saya perhatikan apabila ada
program pemerintah untuk membantu
usaha rakyat,’’ lanjutnya.
Sekitar 30 menit Ramadhan beserta
rombongan melihat usaha burung puyuh
milik warga tersebut, sebelum beranjak
melanjutkan perjalanan.
(rizky prabowo)
MARET 2014 • GARDU ASPIRASI |
5