Ramadhan Protes Keras
Soal Krisis Listrik di Sumut
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs
Ramadhan Pohan MIS mendesak,
krisis listrik di Sumut segera
diselesaikan dengan solusi dari
pusat melalui tekanan langsung
dari pimpinan DPR RI.
Ramadhan Pohan
sangat serius
memperhatikan
berbagai
permasalahan
yang ditemuinya
selama turun
langsung di
Sumatera Utara,
itu terlihat dalam
interupsi dan
protes kerasnya
soal pemadaman
listrik di Sumut
ketika sidang
paripurna DPR
RI berlangsung,
Jakarta, Rabu
(5/3). FOTO.
K
ARENA menganggap
sangat penting
persoalan ini, Ramadhan
menyampaikannya dalam
bentuk interupsi dan protes
keras. Bahkan, ia mengutarakan
pada kesempatan pertama pada awal
Sidang Paripurna DPR RI, Rabu (5/3).
Sidang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR
RI Pramono Anung.
‘’Saya terpaksa harus menyampai
kan hal ini. Sebab, jika tidak mendapat
perhatian, ini akan menjadi benih terha
dap revolusi sosial di Sumut. Dan, bisa
juga mengancam keutuhan NKRI,’’
kata Ramadhan keras.
Krisis listrik di Sumut ini, sudah
berjalan lebih setahun terakhir. Jika
tak ada tanda-tanda solusi dan jaminan
berakhirnya krisis listrik, beberapa
kalangan Sumut yang pro-merdeka,
boleh jadi dapat ruang. “Mereka bilang
apa artinya kita merdeka,’’ kata Pohan,
politisi vokal nasional asal Sumut.
Ramadhan Pohan menyesalkan
saling-lempar tanggung jawab dan
solusi teknis. Gubernur atau Pemprovsu
dan PLN pun tak luput saling lempar
bola masalah.
Komisi VII DPR RI juga sudah
berkunjung ke Sumut, namun belum
juga tuntas. Sehingga rakyat Sumut
begitu marah. ‘’Ini serius. Sangat
berbahaya sekali bagi keutuhan NKRI.’’
‘’Saya inginkan kepada pimpinan
DPR RI bahwa DPR RI mendesak
untuk memberikan perhatian yang
BAMBANG INRA K
Kita berharap bahwa ada solusi
di sini. Karena di daerah tidak
dapat menyelesaikan. Harus
ada solusi dari Pusat. Sifatnya
mendesak, cepat dan tepat
RAMADHAN POHAN
tinggi terhadap persoalan defisit listrik
ini. Rakyat Sumut bertanya, apa yang
menyebabkan diskriminasi yang dialami
oleh mereka dibandingkan surplus listrik
yang ada di Pulau Jawa dan Bali,’’
protesnya, di hadapan seluruh anggota
DPR RI yang menghadiri Paripurna.
Ramadhan juga menyampaikan
temuan saat berkunjung ke Sumut,
banyak korban meninggal. Ada akibat
kebakaran karena lilin dan hubungan
arus pendek.
’’Kalau misalnya persoalan ini
dibiarkan terus menerus, mau jadi apa
ini. Saya khawatir terjadi disintegrasi,
khususnya dari Sumut,’’ papar Pohan,
alumnus SMA 3 Medan.
‘’Kita berharap bahwa ada solusi
di sini. Karena di daerah tidak dapat
menyelesaikan. Harus ada solusi dari
Pusat. Sifatnya mendesak, cepat dan
tepat,’’ tegas politisi Demokrat caleg
DPR RI Dapil Sumut I Medan, Deli
Serdang, Sergei, Tebing Tinggi.
Ramadhan mencatat sampai detik
ini, dari temuannya berkunjung di
Sumut, belum ada tawaran solusi,
dan belum ada jaminan kapan krisis
listrik di Sumut itu berakhir. ‘’Yang
meninggal sudah banyak. Kerusakan
listrik, kerusakan barang elektronik juga
kerap terjadi. Banyak kerugian.’’
’’Kalau tahun lalu masih sifatnya satu
hari, sekarang sudah seperti munum
obat tiga kali sehari padam lampu di
rumah-rumah rakyat,’’keluh Pohan.
Krisis listrik ini, dalam enam bulan
terakhir memenuhi headline-headline
koran surat kabar di Sumut. ‘’Ini suara
rakyat. Jadi DPR RI harus memberikan
tekanan langsung terhadap persoalan
ini.’’ (bik)
FEBRUARI 2014 • GARDU ASPIRASI |
MARET
3