GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 50 / MARET 2014 | Page 21

‘’Tayangan yang muncul selama ini, dianggap tidak melakukan pelanggaran karena yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai capres,’’ katanya. Pihak Bawaslu sudah pernah melaporkan dua temuan. Tetapi setelah diserahkan ke polisi, malah dihentikan kasusnya karena tidak ditemukan persya­ ratan formil dan materiil. Dan, bahkan mereka nilai kedaluwarsa sehingga terbit surat SP3. Sementara itu Evita Nursanti (PDIP) menilai, peraturan KPU sendiri tidak detail. ’’Sanksi dicabut, tapi pasal tidak jelas,’’ katanya. Selama ini, aturan yang ada hanya mengatur pada kampanye caleg DPR RI, DPRD tingkat I dan II. ‘’Bagaimana dengan pilpres? Belum ada aturannya.’’ Pembatasan 10 shot dengan 30 detik per tayang di televisi, dan 60 detik di radio pun, kata Evita banyak dilanggar. Ia menyebut pasal 43 Peraturan KPU itu tidak bisa digunakan oleh bawaslu. Sehing­ a apa pun g sanksi buat kampanye pilpres tidak ada. Jadi, sebe­ lum dinyatakan capres atau cawapres, silakan saja beriklan. Pendapat itu didukung Max Sopacua (Demokrat). ‘’Ya mungkin tidak seekstrim harus stop. Namun, kita buat paying hukum dulu pada gugur tugas tadi,’’ katanya. Max mempertanyakan pener­ itan SP3 oleh b polisi dengan alasan kedaluwarsa. ’’Padahal sebuah siaran iklan itu image dan itu adalah jangka panjang. ’’Bagaimana bisa kedaluarsa? Misalnya bagaimana empat mata menjadi bukan empat mata. Persoalannya, aturan ini masih ada celah apalagi menjelang pemilu,’’ katanya. Di hal lain, Susaningtyas Kertopati memper­ tanyakan larangan KPI terhadap Kuis Kebangsaan. ’’Sebenarnya bagus, mungkin tagline dan secara implisit disampaikan bagaimana. Ini kan harus jelas,’’ kata perempuan yang akrab dipanggil Nuning itu. Ia kemudian mempertanya­ an, kenapa sinetron k yang diikuti calon presiden lain selain Wiranto atau Hary Tanoesudibjo, tidak dilarang. ’’Yang main di sinetron ada Pak Dahlan Iskan, ada Pak Mahfud MD,’’ tutur Ketua DPP Hanura itu. Nuning juga membandingkan Wiranto dengan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga memiliki acara di televisi. ’’Kalau Win-HT jadi host, lalu Pak JK sebagai host di Kompas TV, tidak dipersoalkan dalam acara Jalan Keluar,’’ ucapnya. Men