Jika Anda penikmat jajanan pasar yang manis dan
segar di Kota Medan, pasti kenal yang namanya dengan
Toge Panyabungan.
D
I daerah Jalan Letda
Sujono, Medan, sangat
mudah untuk menemui
penjual Toge Panyabungan.
Walau biasanya jajanan
Toge Panyabungan banyak dijual di
saat bulan puasa, namun di daerah ini
setiap harinya selalu ada penjual Toge
Panyabungan.
Di sela-sela waktu kosong dalam
kunjungan ke masyarakat, Wakil Ketua
Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan
MIS beserta rombongan menyempatkan
diri untuk singgah
ke salah satu
penjual
dari Toge
24 |
GARDU ASPIRASI • FEBRUARI 2014
Panyabungan di
jalan itu.
Penjual dengan
rombong yang ada
vespa berwarna hijau
dan dihiasi dengan
sepanduk yang
bertuliskan ’’Toge
Panyabungan-Cendol
Beras Asli’’ itu pun,
semangat melayani
pembelinya yang
merupakan anggota
DPR RI itu.
’’Bapak ini kayak
pernah liat di tivi,’’ kata Ny Hasrat.
Beliau sudah lama berjualan di daerah
tersebut.
’’Saya cuma
meneruskan usaha
suami saya yang
merupakan warisan
dari keluarganya.
Kami sudah
berjualan sejak
tahun 2003,’’
lanjut istri dari
alm Mulia
Nasution itu.
Suaminya
meninggal
dan Ny
Hasrat
inilah yang meneruskan usaha. Sambil
berdialog Ny Hasrat, Ramadhan Pohan
dan rombongan pun menikmati Toge
Panyabungan itu dengan nikmat.
Untuk sebuah Toge Panyabungan
yang lengkap tersaji, harus memiliki
bahan seperti pulut, tape ubi, candil,
lupis dan tentunya cendol, dicampur
dengan santan dan larutan gula aren.
Meskipun terkesan seperti sebuah
es campur, tetap saja bukan es campur
melainkan Toge Panyabungan.
’’Yang membedakannya dengan
es campur, Toge Panyabungan
menggunakan cendol, lupis, dan
candil,’’ terang Ny Hasrat, Kamis (2/1).
Harga jajanan pasar khas Mandailing
ini per porsi dihargai Rp 8000. Sangat
terjangkau bagi Anda penikmat jajanan
pasar tradisional, seperti Ramadhan
Pohan. (rizky prabowo)