GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 49 / FEBRUARI 2014 | Page 24

Jika Anda penikmat jajanan pasar yang manis dan segar di Kota Medan, pasti kenal yang namanya dengan Toge Panyabungan. D I daerah Jalan Letda Sujono, Medan, sangat mudah untuk menemui penjual Toge Panyabungan. Walau biasanya jajanan Toge Panyabungan banyak dijual di saat bulan puasa, namun di daerah ini setiap harinya selalu ada penjual Toge Panyabungan. Di sela-sela waktu kosong dalam kunjungan ke masyarakat, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS beserta rombongan menyempatkan diri untuk singgah ke salah satu penjual dari Toge 24 | GARDU ASPIRASI • FEBRUARI 2014 Panyabungan di jalan itu. Penjual dengan rombong yang ada vespa berwarna hijau dan dihiasi dengan sepanduk yang bertuliskan ’’Toge Panyabungan-Cendol Beras Asli’’ itu pun, semangat melayani pembelinya yang merupakan anggota DPR RI itu. ’’Bapak ini kayak pernah liat di tivi,’’ kata Ny Hasrat. Beliau sudah lama berjualan di daerah tersebut. ’’Saya cuma meneruskan usaha suami saya yang merupakan warisan dari keluarganya. Kami sudah berjualan sejak tahun 2003,’’ lanjut istri dari alm Mulia Nasution itu. Suaminya meninggal dan Ny Hasrat inilah yang meneruskan usaha. Sambil berdialog Ny Hasrat, Ramadhan Pohan dan rombongan pun menikmati Toge Panyabungan itu dengan nikmat. Untuk sebuah Toge Panyabungan yang lengkap tersaji, harus memiliki bahan seperti pulut, tape ubi, candil, lupis dan tentunya cendol, dicampur dengan santan dan larutan gula aren. Meskipun terkesan seperti sebuah es campur, tetap saja bukan es campur melainkan Toge Panyabungan. ’’Yang membedakannya dengan es campur, Toge Panyabungan menggunakan cendol, lupis, dan candil,’’ terang Ny Hasrat, Kamis (2/1). Harga jajanan pasar khas Mandailing ini per porsi dihargai Rp 8000. Sangat terjangkau bagi Anda penikmat jajanan pasar tradisional, seperti Ramadhan Pohan. (rizky prabowo)