GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 47 / DESEMBER 2013 | Page 8

bahwa mereka sulit untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten setempat. Ternyata masih cukup banyak warga yang kurang pemahaman tentang izin PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ArRasyid, Akte, NPWP yang berdampak pada tidak diperolehnya izin dan juga belum mendapatkan Nomor Urut Tenaga Kerja Pendidikan. Persoalan kepemilikan tanah juga disampaikan oleh warga sehingga hal ini berimbas kepada pembuatan jalan yang tidak kunjung dirampungkan, terkait hal ini sudah dilakukan komunikasi dengan pemerintah namun belum mendapatkan jawaban. Dengan berakhirnya diskusi dengan warga Desa Dalu Sepuluh tadi, Ramadhan pun menutupnya dengan memberikan santunan yang akan dipergunakan untuk meningkatkan sektor kesenian di desa tersebut. Persoalan lain warga Desa Sidodadi Kecamatan Beringin adalah masalah administrasi dan pendataan desa yang kurang baik kondisinya, selanjutnya pendapatan Kepala Desa yang sangat minim yaitu sebesar empat ratus ribu rupiah perbulan. Setelah selesai berdiskusi dengan penduduk setempat Ramadhan beserta rombongan pun bertolak menuju Desa Beringin. Pada kesempatan kali ini Ramadhan kembali menerima aspi­asi r warga dan bersedia mendengarkan apa-apa saja kesulitan yang terjadi di Desa Beringin ini. Para pedagang menyampaikan keluh kesahnya mengenai omset mereka yang menurun akibat adanya pekan liar (Pasar Karang Anyer). Kemudian Ramadhan juga menerima aspirasi dari para nelayan yang me­ mo­ on untuk dihapuskannya aturan h katrol. Dari Desa Beringin Ramadhan dan rombongan menuju ke Medan. Kunjungan berikutnya adalah di Jalan Bakti Luhur, Sei Sikambing. Di sini Ramadhan mendapatkan aspirasi dari warga setempat mengenai masalah jalan yang kurang baik kondisinya yang mana kondisi jalan seperti itu dapat memicu terjadinya kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan para pengguna jalan. Masalah kesenjangan sosial juga tidak luput dari pembahasan dan diskusi antara Ramadhan dengan warga di Jalan Bakti Luhur ini. Dimana masalah kesenjangan sosial ini juga perlu untuk diperhatikan karena kurang baik untuk hubungan sosial antar masyarakat. Di Jalan Karya, Gg. Wonogiri, Kecamatan Medan Barat, Ramadhan mendengar kesulitan-kesulitan yang terjadi di tempat tinggal mereka. Di antaranya mengenai BKM (Banyuan Keswadayaan Masyarakat) warga memohon untuk diberikan bantuan terkait BKM tersebut. (adelita/rizky bowo) Tanpa mengenal lelah Ramadhan Pohan kembali berdialog dengan warga Deli Serdang walau harus ditempuh dengan berjalan kaki karena jembatan gantung yang merupakan akses satu-satunya menuju desa tersebut tidak dapat dilewati kendaraan roda empat. Selasa (12/11). FOTO. RISKI BATUBARA 8| GARDU ASPIRASI • DESEMBER 2013 Dan, Ariani pun Kehilangan Kakinya Ramadhan Pohan menyempatkan diri untuk menjenguk dan memberikan bantuan kepada Ariani, warga Deli Serdang yang kehilangan sebelah kakinya akibat kecelakaan. Selasa (12/11). FOTO. RISKI BATUBARA DI dusun dua Desa Jatikesuma Kecamatan Namorambe, setelah isitirahat, shalat dan makan siang, Ramadhan Pohan dan rombongan mengunjungi salah satu warga yang kehilangan sebelah kakinya. Warga tersebut bernama Ariani, 48 tahun. Dia sudah dua kali menjalani operasi dengan menggunakan Jamkesmas. Namun sampai sekarang belum memperoleh bantuan dari pemerintah daerah setempat. Lantas, Ramadhan berinisiatif untuk membantu dengan memberikan sumbangan berupa kaki palsu. ’’Saya akan mencoba berkomunikasi dengan kementerian sosial,’’ ucap Ramadhan, Selasa (12/11). Ariani kehilangan kaki setelah kecelakaan pada 1 April 2012. Ia harus merelakan kakinya, setelah kecelakaan itu membuat kakinya terjepit, dan banyak pendarahan hingga harus diamputasi. Tragisnya, kecelakaan itu terjadi saat Ariani membantu suaminya yang bekerja sebagai sopir angkot. ‘’Saya membantu suami bekerja, dengan menjadi kernetnya Mas,’’ katanya. ‘’Setelah kejadian itu, saya tidak dapat bekerja kembali,’’ kenangnya, sedih. Ramadhan berada di rumah Ariani selama tiga puluh menit. Ia tampak menyimak keluhan Ariani, sebelum bertolak kembali ke Medan. (rizky bowo)