bahwa mereka sulit untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah
kabupaten setempat. Ternyata masih
cukup banyak warga yang kurang
pemahaman tentang izin PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) ArRasyid, Akte, NPWP yang berdampak
pada tidak diperolehnya izin dan juga
belum mendapatkan Nomor Urut
Tenaga Kerja Pendidikan.
Persoalan kepemilikan tanah juga
disampaikan oleh warga sehingga hal
ini berimbas kepada pembuatan jalan
yang tidak kunjung dirampungkan,
terkait hal ini sudah dilakukan
komunikasi dengan pemerintah
namun belum mendapatkan jawaban.
Dengan berakhirnya diskusi
dengan warga Desa Dalu Sepuluh
tadi, Ramadhan pun menutupnya
dengan memberikan santunan
yang akan dipergunakan untuk
meningkatkan sektor kesenian di
desa tersebut.
Persoalan lain warga Desa
Sidodadi Kecamatan Beringin adalah
masalah administrasi dan pendataan
desa yang kurang baik kondisinya,
selanjutnya pendapatan Kepala Desa
yang sangat minim yaitu sebesar
empat ratus ribu rupiah perbulan.
Setelah selesai berdiskusi dengan
penduduk setempat Ramadhan
beserta rombongan pun bertolak
menuju Desa Beringin.
Pada kesempatan kali ini
Ramadhan kembali menerima aspiasi
r
warga dan bersedia mendengarkan
apa-apa saja kesulitan yang terjadi di
Desa Beringin ini.
Para pedagang menyampaikan
keluh kesahnya mengenai omset
mereka yang menurun akibat adanya
pekan liar (Pasar Karang Anyer).
Kemudian Ramadhan juga menerima
aspirasi dari para nelayan yang me
mo on untuk dihapuskannya aturan
h
katrol. Dari Desa Beringin Ramadhan
dan rombongan menuju ke Medan.
Kunjungan berikutnya adalah di
Jalan Bakti Luhur, Sei Sikambing.
Di sini Ramadhan mendapatkan
aspirasi dari warga setempat
mengenai masalah jalan yang kurang
baik kondisinya yang mana kondisi
jalan seperti itu dapat memicu
terjadinya kecelakaan yang dapat
membahayakan keselamatan para
pengguna jalan.
Masalah kesenjangan sosial juga
tidak luput dari pembahasan dan
diskusi antara Ramadhan dengan
warga di Jalan Bakti Luhur ini.
Dimana masalah kesenjangan sosial
ini juga perlu untuk diperhatikan
karena kurang baik untuk hubungan
sosial antar masyarakat.
Di Jalan Karya, Gg. Wonogiri,
Kecamatan Medan Barat, Ramadhan
mendengar kesulitan-kesulitan yang
terjadi di tempat tinggal mereka. Di
antaranya mengenai BKM (Banyuan
Keswadayaan Masyarakat) warga
memohon untuk diberikan bantuan
terkait BKM tersebut.
(adelita/rizky bowo)
Tanpa mengenal lelah Ramadhan Pohan kembali berdialog dengan warga Deli Serdang walau harus ditempuh dengan
berjalan kaki karena jembatan gantung yang merupakan akses satu-satunya menuju desa tersebut tidak dapat dilewati
kendaraan roda empat. Selasa (12/11). FOTO. RISKI BATUBARA
8|
GARDU ASPIRASI • DESEMBER 2013
Dan, Ariani pun
Kehilangan Kakinya
Ramadhan Pohan menyempatkan diri untuk menjenguk dan
memberikan bantuan kepada Ariani, warga Deli Serdang
yang kehilangan sebelah kakinya akibat kecelakaan. Selasa
(12/11). FOTO. RISKI BATUBARA
DI dusun dua Desa Jatikesuma
Kecamatan Namorambe, setelah
isitirahat, shalat dan makan siang,
Ramadhan Pohan dan rombongan
mengunjungi salah satu warga yang
kehilangan sebelah kakinya.
Warga tersebut bernama Ariani, 48
tahun. Dia sudah dua kali menjalani
operasi dengan menggunakan
Jamkesmas. Namun sampai sekarang
belum memperoleh bantuan dari
pemerintah daerah setempat.
Lantas, Ramadhan berinisiatif
untuk membantu dengan memberikan
sumbangan berupa kaki palsu. ’’Saya
akan mencoba berkomunikasi dengan
kementerian sosial,’’ ucap Ramadhan,
Selasa (12/11).
Ariani kehilangan kaki setelah
kecelakaan pada 1 April 2012. Ia harus
merelakan kakinya, setelah kecelakaan
itu membuat kakinya terjepit, dan
banyak pendarahan hingga harus
diamputasi.
Tragisnya, kecelakaan itu terjadi
saat Ariani membantu suaminya yang
bekerja sebagai sopir angkot. ‘’Saya
membantu suami bekerja, dengan
menjadi kernetnya Mas,’’ katanya.
‘’Setelah kejadian itu, saya tidak
dapat bekerja kembali,’’ kenangnya,
sedih.
Ramadhan berada di rumah Ariani
selama tiga puluh menit. Ia tampak
menyimak keluhan Ariani, sebelum
bertolak kembali ke Medan.
(rizky bowo)