Anies Sempat Diajak Foto Bersama
RUANG KK II di komplek Parlemen
siang itu tampak ada kesibukan.
Beberapa anggota Fraksi Partai
Demokrat (FPD) sudah hadir. Beberapa
antre menandatangani absensi, kegiatan
yang digelar pada Kamis (17/10).
Judul pertemuan tersebut adalah
rapat pleno FPD, dengan agenda
ramah tamah bersama peserta konvensi
calon presiden Partai Demokrat.
Yang hadir lebih dulu adalah peserta
konvensi Jenderal TNI (pur) Endiartono
Sutarto. Mantan Panglima TNI ini
langsung menempati kursi di bagian
depan yang disediakan.
Sesaat kemudian, Anies Baswedan.
Intelektual muda lulusan Northern
Illinois University, Amerika Serikat ini,
sebelum memasuki ruangan sempat
diajak foto bersama oleh seorang ibu.
Anies melayaninya denga n ramah.
Hanya dua tokoh itu yang hadir.
Peserta konvensi lainnya, tidak muncul.
Dalam paparan, di acara yang
antara lain dihadiri Wakil Ketua Komisi
I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS
itu, Anies menegaskan, perlunya
zero tolerance pada tindak kekerasan
yang menggejolak akhir-akhir ini di
masyarakat.
‘’Harus tegas, tidak boleh terjadi
pembiaran,’’ katanya. Apalagi,
jika kekerasan itu terkait dengan
keyakinan, agama, suku dan golongan.
‘’Penegakan hukum yang terkait
dengan terancamnya kesatuan RI, tidak
dapat ditoleransi sama sekali.’’
‘’Saya biasa mengistilahkannya,
bahwa bangsa Indonesia ini seperti kain
tenun, jangan sampai robek,’’ tegas
rektor Universitas Paramadina ini.
Karenanya, di mata cucu pejuang
Abdul Rahman Baswedan itu,
keputusan politik menjadi penting.
’’Jangan ada lagi, penegak hukum
menindak lalu besoknya ditelpon
kenapa kau tangkapi?’’ ucap ketua
Komite Etik KPK itu.
Mengenai permasalahan buruh, ia
menilai, penanganannya juga harus fair.
‘’Bukan hanya yang bekerja tapi juga
buruh yang belum bekerja. Selama ini,
pengelolaan hanya hanya menyentuh
yang sudah bekerja,’’ ucapnya.
Sementara itu, Endiartono
mengatakan, rentang waktu program
pembangunan lima tahun atau 10 tahun
bukan kurun yang panjang. Tahapannya
harus lebih panjang, karena melihat
kondisi bangsa sekarang tidak mudah.
’’Yang baik dilanjut, yang belum
diperbaiki,’’ tegasnya. Ia juga menyorot
masalah biaya tinggi pada iklim usaha.
Anies dan Ramadhan Pohan dulu
bersahabat dekat saat Anies kuliah S-2
dan S-3, sedangkan Ramadhan Pohan
bertugas wartawan dan mengambil
kuliah S-2 di Amerika Serikat.
(bik)
Tristan pun ke Ajax Amsterdam
YANG namanya olahraga, Wakil
Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan
Pohan MIS sangat concern. Bukan
hanya keperluan personal, tetapi juga
demi Indonesia. Di PSSI, ia pernah
mendapat jabatan prestisius sebagai
manajer tim nasional selain di komite
fairplay.
Tetapi, bukan jabatan di
kepengurusan yang ia incar. Melainkan,
berbuat sesuatu secara langsung
melakukan pembinaan.
Tercatat, beberapa SSB (sekolah
sepak bola) di Jawa Timur dan
Sumatera Utara. Karena itu, ia sangat
perhatian apabila mendapati atlet
berbakat, khususnya sepak bola.
Di sela-sela kepadatan jadwal
Paripurna, Sidang Komisi I, serta
Sidang Gabungan Komisi I dan II
Kamis (24/10) lalu, Ramadhan masih
sempat menerima Tristan Alif Noval,
bocah berprestasi yang kerap dijuluki
24 |
GARDU ASPIRASI • NOVEMBER 2013
’’Messi Indonesia.’’
Saat itu, Noval bertemu dengan
pimpinan Komisi I dan Wakil Ketua
Komisi III Al Muzzammil Yusuf.
Kehadirannya di DPR dirasa tepat.
Sebab, menjelang kunjungan Komisi
I ke Belanda. Ketua Komisi I DPR
Mahfudz Siddiq berjanji akan meminta
pejabat setempat agar mengakomodasi
kehadiran bocah Indonesia yang belajar
di Negeri Kincir Angin.
’’Kita akan pertemukan dengan
Dubes kita di Den Haag. Kita minta
supaya keperluan Alif selama di sana
dibantu,’’ ujar Mahfudz Siddiq, yang
bersama Ramadhan menerima Tristan.
Tristan didampingi orangtuanya,
Ivan Trianto. Menurut sang ayah,
nama anaknya mencuat saat didapuk
sebagai pemain terbaik dalam kejuaraan
akademi sepakbola di Singapura. Video
Tristan memainkan bola lantas diunggah
ke Youtube.
Di sela kunker ke Belanda,
Ramadhan Pohan sempat menitipkan
Tristan Alif langsung kepada Duta
Besar RI untuk Belanda, Retno
Marsudi. Saat kembali ke Tanah Air ,
Ramadhan Pohan khusus meng-SMS
soal Tristan. Dubes Retno kembali
menegaskan akan memperhatikan
Tristan yang bawa nama baik Indonesia
di Belanda.
(bik)