GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 46 / NOVEMBER 2013 | Page 24

Anies Sempat Diajak Foto Bersama RUANG KK II di komplek Parlemen siang itu tampak ada kesibukan. Beberapa anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) sudah hadir. Beberapa antre menandatangani absensi, kegiatan yang digelar pada Kamis (17/10). Judul pertemuan tersebut adalah rapat pleno FPD, dengan agenda ramah tamah bersama peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat. Yang hadir lebih dulu adalah peserta konvensi Jenderal TNI (pur) Endiartono Sutarto. Mantan Panglima TNI ini langsung menempati kursi di bagian depan yang disediakan. Sesaat kemudian, Anies Baswedan. Intelektual muda lulusan Northern Illinois University, Amerika Serikat ini, sebelum memasuki ruangan sempat diajak foto bersama oleh seorang ibu. Anies melayaninya denga n ramah. Hanya dua tokoh itu yang hadir. Peserta konvensi lainnya, tidak muncul. Dalam paparan, di acara yang antara lain dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS itu, Anies menegaskan, perlunya zero tolerance pada tindak kekerasan yang menggejolak akhir-akhir ini di masyarakat. ‘’Harus tegas, tidak boleh terjadi pembiaran,’’ katanya. Apalagi, jika kekerasan itu terkait dengan keyakinan, agama, suku dan golongan. ‘’Penegakan hukum yang terkait dengan terancamnya kesatuan RI, tidak dapat ditoleransi sama sekali.’’ ‘’Saya biasa mengistilahkannya, bahwa bangsa Indonesia ini seperti kain tenun, jangan sampai robek,’’ tegas rektor Universitas Paramadina ini. Karenanya, di mata cucu pejuang Abdul Rahman Baswedan itu, keputusan politik menjadi penting. ’’Jangan ada lagi, penegak hukum menindak lalu besoknya ditelpon kenapa kau tangkapi?’’ ucap ketua Komite Etik KPK itu. Mengenai permasalahan buruh, ia menilai, penanganannya juga harus fair. ‘’Bukan hanya yang bekerja tapi juga buruh yang belum bekerja. Selama ini, pengelolaan hanya hanya menyentuh yang sudah bekerja,’’ ucapnya. Sementara itu, Endiartono mengatakan, rentang waktu program pembangunan lima tahun atau 10 tahun bukan kurun yang panjang. Tahapannya harus lebih panjang, karena melihat kondisi bangsa sekarang tidak mudah. ’’Yang baik dilanjut, yang belum diperbaiki,’’ tegasnya. Ia juga menyorot masalah biaya tinggi pada iklim usaha. Anies dan Ramadhan Pohan dulu bersahabat dekat saat Anies kuliah S-2 dan S-3, sedangkan Ramadhan Pohan bertugas wartawan dan mengambil kuliah S-2 di Amerika Serikat. (bik) Tristan pun ke Ajax Amsterdam YANG namanya olahraga, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS sangat concern. Bukan hanya keperluan personal, tetapi juga demi Indonesia. Di PSSI, ia pernah mendapat jabatan prestisius sebagai manajer tim nasional selain di komite fairplay. Tetapi, bukan jabatan di kepengurusan yang ia incar. Melainkan, berbuat sesuatu secara langsung melakukan pembinaan. Tercatat, beberapa SSB (sekolah sepak bola) di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Karena itu, ia sangat perhatian apabila mendapati atlet berbakat, khususnya sepak bola. Di sela-sela kepadatan jadwal Paripurna, Sidang Komisi I, serta Sidang Gabungan Komisi I dan II Kamis (24/10) lalu, Ramadhan masih sempat menerima Tristan Alif Noval, bocah berprestasi yang kerap dijuluki 24 | GARDU ASPIRASI • NOVEMBER 2013 ’’Messi Indonesia.’’ Saat itu, Noval bertemu dengan pimpinan Komisi I dan Wakil Ketua Komisi III Al Muzzammil Yusuf. Kehadirannya di DPR dirasa tepat. Sebab, menjelang kunjungan Komisi I ke Belanda. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq berjanji akan meminta pejabat setempat agar mengakomodasi kehadiran bocah Indonesia yang belajar di Negeri Kincir Angin. ’’Kita akan pertemukan dengan Dubes kita di Den Haag. Kita minta supaya keperluan Alif selama di sana dibantu,’’ ujar Mahfudz Siddiq, yang bersama Ramadhan menerima Tristan. Tristan didampingi orangtuanya, Ivan Trianto. Menurut sang ayah, nama anaknya mencuat saat didapuk sebagai pemain terbaik dalam kejuaraan akademi sepakbola di Singapura. Video Tristan memainkan bola lantas diunggah ke Youtube.  Di sela kunker ke Belanda, Ramadhan Pohan sempat menitipkan Tristan Alif langsung kepada Duta Besar RI untuk Belanda, Retno Marsudi. Saat kembali ke Tanah Air , Ramadhan Pohan khusus meng-SMS soal Tristan. Dubes Retno kembali menegaskan akan memperhatikan Tristan yang bawa nama baik Indonesia di Belanda. (bik)