Fotografer Hebat Jul. 2014 | Page 9

Hal yang paling mengejutkan adalah ketika sedikit banyak saya mulai memahami fitur-fitur pada kamera digital, saya temukan kenyataan bahwa ternyata fotografer professional pun, tidak terlalu memahami seting kamera digital yang dimilikinya, sehingga kemampuan kamera digital modern tidak digunakan secara optimal. Belum selesai rasa penasaran saya terhadap para fotografer professional yang "gaptek" ini, ternyata banyak fotografer muda berbakat yang lahir begitu saja menjadi "juara" dalam menghasilkan fotofoto luarbiasa, tanpa melalui prosesi pendidikan berkepanjangan yang telah dilalui oleh fotografer professional. Apakah ini pertanda, punahnya sekolahsekolah fotografi di berbagai belahan dunia? Pertanyaan saya tersebut di atas, ternyata juga dengan mudah terjawab oleh lahirnya berbagai program pelatihan fotografi yang mudah murah dan bermutu. Semua lahir dalam era digital, tanpa proses inkubasi yang berlarut-larut... mereka semua lahir secara instan dan mengancam eksistensi para fotografer professional yang terlambat menyiasati strategi menyelamatkan sumber kehidupannya. Apakah hal ini menjadi krisis bagi fotografer professional? Sebenarnya saya tidak melihatnya hal tersebut sebagai ancaman, sampai suatu ketika saya sengaja membayar fotografer professional untuk meliput acara perkawinan anak saya. Banyak cerita yang disampaikan rekan fotografer yang saya sewa ini, dan akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa teknologi telah menggeser ketrampilan fotografi menjadi hal teknis dan otomatis sehingga memudahkan semua orang untuk berkarya, namun semua itu bukan akhir segalanya, karena peluang usaha hanya bergeser dan berubah bentuknya, kita manusia hanya tinggal mengikuti dan menyiasatinya supaya bisa survive menghadapinya. Semoga anda adalah orang yang sedang melaju mengikuti 9