Fakta Mengenai Jerman 2015 2015 | Page 47

flik Ukraina melalui penghubung dalam nego- sebesar sekitar 24 juta Euro. Di samping itu Jer- siasi politik dalam kelompok negosiasi tripartit. man termasuk penyandang dana terbesar pada tahun 2014 dengan menyediakan sekitar 13,2 ju- OSCE juga mengutus ratusan pengamat sipil ke ta Euro untuk proyek-proyek penyingkiran ran- Ukraina, yang menjaga penindaklanjutan kese- jau dan untuk perawatan korban ranjau di 13 pakatan Minsk dari bulan September 2014 serta negara. Pemusnahan senjata dan amunisi yang kesepakatan perlucutan senjata di bulan Febru- tidak terpakai, serta penyimpanan persediaan ari 2015 di kawasan konflik Ukraina Timur, dan yang terancam termasuk titik berat politik Jer- yang bertugas pula mengamati penarikan pa- man pula. Hal yang mempunyai arti penting di sukan dan senjata. Untuk mencegah konflik dan kawasan OSCE adalah pengawasan terhadap untuk mendukung proses demokratisasi, OSCE persenjataan konvensional serta tindakan yang memiliki kantor perwakilan tetap di berbagai membangkitkan kepercayaan dan rasa aman. negara, serta dengan bantuan Jerman mengutus Jerman mendukung modernisasinya serta pe- pengamat pemilihan umum ke negara-negara nyesuaiannya dengan tantangan masa kini. anggotanya. Dukungan Terhadap Pengurangan Senjata dan Pengawasan Produksi Senjata Pengurangan senjata, pengawasan terhadap produksi senjata, serta pembatasan senjata nuklir merupakan bagian penting dari politik luar negeri Jerman. Tujuan Jerman adalah mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir dan menjalankan hal ini secara pragmatis. Bersama lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Jerman berperan serta secara konstruktif dalam rangka negosiasi E3+3 dengan Iran yang berakhir dengan kesepakatan Wina perihal program nuklir Iran. Jerman tetap mendukung sifat universal dan mengikat dari semua perjanjian dan kesepakatan internasional yang bersangkutan. Dalam periode 2014 hingga 2015, Jerman ikut serta dalam pemusnahan senjata kimia yang diangkut dari Suriah. Antara tahun 2013 dan 2016, Jerman menyelenggarakan sejumlah proyek perbaikan keamanan biologis di lebih dari 20 negara mitra. Proyek tersebut memakan biaya GLOBAL Armed Conflict Survey 2015 Selama beberapa tahun terakhir ini jumlah korban perang meningkat tajam. Hal itu dilaporkan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) di London. Jumlah korban mati akibat perang meningkat dari 56.000 di tahun 2008 menjadi 180.000 di tahun 2014, meskipun jumlah konflik bersenjata menurun dari 63 menjadi 42. Pada tahun 2013, untuk pertama kali sejak akhir Perang Dunia II, lebih dari 50 juta orang di dunia menjadi pengungsi. → iiss.org