Historical Trails
Khun Pha Muang dan Khun Bang Klang
Haw. Disebut sebagai ‘fajar kebahagian’
keberadaannya adalah awal baru
kehidupan Siam.
Di masa ini, pemerintahan kerajaan
berlangsung dengan mengkombinasikan
pengaruh Hindu dan Buddha. Aksara
modern Thai dikembangkan, demikian
pula kesenian. King Ramkamhaeng
menjadi raja yang paling populer,
ia berhasil memperluas wilayah
kerajaan. Namun ketika beliau wafat,
kekuatan Sukhothai pun semakin
melemah. Sementara di bagian lain
Lan Na semakin gencar melebarkan
pengaruhnya ke kerajaan tetangga.
Setelah budaya dan sastra Lan Na
mengalami masa gemilang semasa
Raja Tilokoraj di pertengahan abad
ke-15, kematian sang Raja akhirnya
malah memudarkan kekuataan Lan
Na hingga akhirnya Chiang Mai pun
dikuasai Burma di tahun 1564 dan
berangsur berubah menjadi pangkalan
militer Burma untuk melawan Kerajaan
Ayuthayya yang semakin kuat menguasai
tanah Thailand sejak abad ke-15.
Usaha panjang Burma menguasai
Ayutthaya membuahkan hasil di tahun
1767, sayangnya kemenangan ini ternyata
tak mampu menjadikan Jenderal
Chakri didaulat menjadi raja pertama
dari dinasti Chakri, kemudian beliau
dikenal sebagai King Rama I (17821809) - saat inilah periode Rattanakosin
dimulai. Atas perintahnya, ibukota
Siam dipindahkan ke Rattanakosin, di
seberang sungai Chao Phraya di mana
ibukota lama berada, dan kemudian
dibangunlah Grand Palace sebagai
pusat pemerintahan.
Restorasi negeri ini terus bergulir
dan kekuasaan diturungkan ke
King Rama II (1809-1824). Pada
pemerintahan King Rama III ( 1824 –
1851) hubungan internasional dengan
bangsa Barat dan Cina mulai terjadi.
Kolonialisasi berhasil dihindari pada
masa King Rama IV (1851-1868), di
mana relasi dengan Eropa semakin
erat, dan kehidupan modern baik sosial
maupun ekonomi mulai terbentuk.
Di tangan King Rama V (1869-1910)
perbudakan dihapuskan, kesejahteraan
rakyat semakin membaik.
Pendidikan di Thailand mengalami
perbaikan yang signifikan di masa King
Rama VI (1910-1925), wajib belajar
pun diimplementasikan. Ketika King
Rama VII berkuasa (1925-1935) sistem
pemerintahan monarki absolut berubah
menjadi monarki konstitusional.
Namun beliau turun tahta di tahun
1933, dan digantikan oleh sepupunya
King rama VII (1935-1946). Pada
masa pemerintahannya, negeri ini
mengalami perubahan nama dari Siam
menjadi Thailand, serta melahirkan
pemerintahan demokrasi di tahun
1939. Di tahun 1946, King Rama IX
naik tahta, dan masih memegang
kekuasaan hingga hari ini. Beliau
menjadi raja dari dinasti Chakri dengan
periode menjabat paling lama di antara
yang lainnya.
Thailand
19