escape! Indonesia Mar/Apr/May 2015 | Page 117

Historical Trails Khun Pha Muang dan Khun Bang Klang Haw. Disebut sebagai ‘fajar kebahagian’ keberadaannya adalah awal baru kehidupan Siam. Di masa ini, pemerintahan kerajaan berlangsung dengan mengkombinasikan pengaruh Hindu dan Buddha. Aksara modern Thai dikembangkan, demikian pula kesenian. King Ramkamhaeng menjadi raja yang paling populer, ia berhasil memperluas wilayah kerajaan. Namun ketika beliau wafat, kekuatan Sukhothai pun semakin melemah. Sementara di bagian lain Lan Na semakin gencar melebarkan pengaruhnya ke kerajaan tetangga. Setelah budaya dan sastra Lan Na mengalami masa gemilang semasa Raja Tilokoraj di pertengahan abad ke-15, kematian sang Raja akhirnya malah memudarkan kekuataan Lan Na hingga akhirnya Chiang Mai pun dikuasai Burma di tahun 1564 dan berangsur berubah menjadi pangkalan militer Burma untuk melawan Kerajaan Ayuthayya yang semakin kuat menguasai tanah Thailand sejak abad ke-15. Usaha panjang Burma menguasai Ayutthaya membuahkan hasil di tahun 1767, sayangnya kemenangan ini ternyata tak mampu menjadikan Jenderal Chakri didaulat menjadi raja pertama dari dinasti Chakri, kemudian beliau dikenal sebagai King Rama I (17821809) - saat inilah periode Rattanakosin dimulai. Atas perintahnya, ibukota Siam dipindahkan ke Rattanakosin, di seberang sungai Chao Phraya di mana ibukota lama berada, dan kemudian dibangunlah Grand Palace sebagai pusat pemerintahan. Restorasi negeri ini terus bergulir dan kekuasaan diturungkan ke King Rama II (1809-1824). Pada pemerintahan King Rama III ( 1824 – 1851) hubungan internasional dengan bangsa Barat dan Cina mulai terjadi. Kolonialisasi berhasil dihindari pada masa King Rama IV (1851-1868), di mana relasi dengan Eropa semakin erat, dan kehidupan modern baik sosial maupun ekonomi mulai terbentuk. Di tangan King Rama V (1869-1910) perbudakan dihapuskan, kesejahteraan rakyat semakin membaik. Pendidikan di Thailand mengalami perbaikan yang signifikan di masa King Rama VI (1910-1925), wajib belajar pun diimplementasikan. Ketika King Rama VII berkuasa (1925-1935) sistem pemerintahan monarki absolut berubah menjadi monarki konstitusional. Namun beliau turun tahta di tahun 1933, dan digantikan oleh sepupunya King rama VII (1935-1946). Pada masa pemerintahannya, negeri ini mengalami perubahan nama dari Siam menjadi Thailand, serta melahirkan pemerintahan demokrasi di tahun 1939. Di tahun 1946, King Rama IX naik tahta, dan masih memegang kekuasaan hingga hari ini. Beliau menjadi raja dari dinasti Chakri dengan periode menjabat paling lama di antara yang lainnya. Thailand 19