CULINARY
DELIGHTS
P
elesir ke Thailand tak pernah bisa
lepas dari wisata kuliner. Deretan
makanan enak bisa didapat dengan
mudah dan murah di tepi jalan.
Belum lagi pilihan restoran yang menjanjikan
jamuan fine dining yang autentik. Bukan
hanya di Bangkok, tapi juga di pedesaan di
tepi sungai Chao Phraya hingga kota pesisir
di wilayah Selatan. Negeri ini adalah surga
untuk memanjakan selera.
Hidangan Thailand selalu menghadirkan
rasa yang kompleks, perpaduan asam,
manis, pedas dan asin. Kombinasi sempurna
bukan hanya hadir dalam rasa, namun
juga tekstur, warna dan presentasi yang
menggugah selera. Menikmati hidangan
Thailand adalah petualangan indera
pengecap dan penglihatan Anda.
Masyarakat Thailand percaya bahwa
makanan Thailand adalah kebajikan luhur
yang tersampaikan melalui cita rasa dan
penyajiannya. Pengaruh negara lain akan
selalu menjadi bagian dari bentuk kuliner
Thailand kini. Selain itu, keragaman kuliner
Thailand menjadi bukti rakyatnya yang
sejahtera dari masa ke masa, bukan hanya
sekedar eksistensi rasa.
6
Thailand
Sejarah
Kuliner Thailand terbentuk seiring
perjalanan waktu dan terinfeksi dengan
pengaruh dari bangsa lain, kemudian
bertransisi mengalami perubahan
namun tetap menyesuaikan dengan
kearifan lokal. Meski demikian, cara
masak tradisional terus melekat dan
diturunkan tanpa putus dari generasi
ke generasi. Termasuk hidangan rumit
kerajaan yang keluar dari istana untuk
ditularkan pada masyarakatnya.
Perkembangan sejarah kuliner
Thailand telah dimulai sejak periode
Sukhotai. Di masa ini, cara memasak
masih sangat sederhana seperti dikukus
atau direbus. Masyarakat pada masa
itu hanya mengenal makanan utama,
tidak ada makanan pembuka ataupun
penutup. Nasi menjadi santapan
utama yang biasanya selalu ditemani
dengan lauk seperti ikan. Pada masa
itu sebagian orang lebih gemar
makan buah dibanding makanan yang
menggunakan gula tapi fungsinya bukan
sebagai hidangan penutup.
Kemudian di periode emas
Thailand di bawah kekuasaan kerajaan
Ayutthaya, negeri ini mulai membuka
diri dan melakukan hubungan dengan
bangsa asing seperti Portugis,
Spanyol, Jepang, Persia, dan Perancis.
Selain itu, pengaruh budaya Cina juga
mulai terasa. Hubungan diplomasi
selalu mendatangkan bingkisan
berupa kudapan dari negara sahabat,
hal ini memberikan pengaruh
terhadap cara memasak dan penyajian
hidangan kerajaan.
Di masa Ayutthaya penggunaan
santan kelapa menjadi umum untuk
mengolah ikan menjadi kari yang lezat.
Ikan segar berpadu dalam kuah kental
dengan bumbu seperti bawang putih,
herbal dan rempah. Hal ini bergeser
dari kebiasaan cara memasak ikan yang
sederhana di masa Sukothai, seperti
dikukus atau direbus.
Pengaruh budaya Cina terhadap
kuliner Thailand masih terus berlanjut