EQUATORSPACE EquatorSpace#05 | Page 30

APPLICATIONS dan untuk keperluan konstruksi sipil agar Kedua citra ini kemudian diolah melalui dapat menyesuaikan dengan ancaman tahapan ko-registrasi untuk menyamakan besarnya energi gempabumi. geometri dari kedua citra tersebut, dan selanjutnya dijadikan interferogram Getaran gempabumi kadang menyebabkan (lingkaran warna) melalui perkalian bilangan ambruknya bangunan sehingga kompleks. Interferogram yang terbentuk menimbulkan korban. Selain itu, getaran mewakili beberapa unsur utamanya topografi gempa juga dapat mengakibatkan permukaan berserta perubahannya (yang bergesernya permukaan bumi yang kadang disebabkan oleh gempa). Untuk lebih dijumpai di lapangan berupa rekahan atau menonjolkan perubahan permukaan, maka retakan. komponen topografi permukaan harus dihilangkan, salah satunya dengan Perubahan permukaan (deformasi) akibat menggunakan teknik differensiasi dari gempa dapat dilihat secara lebih luas simulasi interferogram data topografi yang menggunakan citra satelit radar dengan sudah ada (dari sumber yang lain). teknik Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR). Teknik ini menggunakan citra satelit radar untuk dua waktu pengamatan yang berbeda (sebelum dan sesudah gempa) yang mengandung informasi fasa, biasanya dalam format Single Look Complex (SLC). EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM Untuk melihat perubahan permukaan akibat gempa Pidie, dua citra satelit ALOS-2 yang diperoleh dari Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) – Jepang diolah dengan teknik interferometri. Wilayah tersebut diamati pada tanggal 4 Desember 2016 (3 hari sebelum gempa) dan pada tanggal 12 Februari 2017 (67 hari setelah gempa). Hasil dari pengolahan citra radar dengan teknik interferometri dapat dilihat pada gambar 4 berikut. 29 47 29