TECHNOLOGY
20 km adalah tempat yang anginnya relatif
kecil (gambar 1).
Ketinggian ini sangat cocok karena sudah
diatas jalur pesawat.
Apa kelebihan HAPS dibanding satelit
dan terrestrial?
HAPS dianggap mempunyai keunggulan
dibanding dengan yang lain, dan untuk
memperlihatkan kelebihannya, maka
berikut perbandingannya dengan tower
terrestrial dan satelit.
Paltform HAPS
Istilah HAPS yang sekarang dikenal ini
disepakati pada tahun 1997 di ITU.
Sebelumnya banyak sekali istilah platform ini
diantaranya; High Altitude Powered Platform,
High Alitutide Aeronautical Platform, High
Altitude Airship, Stratospheric Airship dan
juga UAV (Unmanned Aerial Vehicle).
Sebenarnya, pesawat stratospheric di
ketinggian 15 km sudah dibuat di tahun
1930, yaitu balon dengan tekanan terkendali
dan diawaki oleh pionir dari Swiss, Auguste
Piccard. Kemudian, di tahun 1950 sampai
dengan 1960, pesawat terbang jet; seperti
Canberra, U2 dan SR71 serta dengan roket
percobaan X-1 sd X15 sudah mencapai
ketinggian stratosphere tersebut [2].
Perkembangan teknologi platform ini
kemudian banyak dikembangkan oleh USA
(baik militer atau sipil; misalnya oleh Google
dan Facebook), Eropa, Jepang dan Korea.
China tidak terdengar melakukan percobaan
ini, hanya menariknya China adalah negara
EQUATORSPACE.COM
EQUATORSPACE.COM
yang produksi publikasi ilmiah tentang HAPS
paling tinggi diikuti oleh USA, Itali, UK dan
Jepang [2, 3].
Platform HAPS secara umum dapat dibagi
menjadi 3 tipe yaitu pesawat terbang,
airships dan balon.
1. Pesawat terbang:
Untuk tipe pesawat terbang dapat dibagi
menjadi 2 model, yaitu yang diawaki atau
tidak (nirawak).
a. Pesawat diawaki; misalnya pesawat U2
buatan Lockheed Martin yang diproduksi
dari tahun 1955-1989, dan pesawat WB-57
untuk NASA.
b. Pesawat nirawak (tidak diawaki dan
dikenal sebagai UAV) yang masih terus
dikembangkan. Minimal terdapat 5 program
UAV yang ada, diantaranya Helios, Solara,
Vulture, Zephyr Prosteus [2, 3]. Helios yang
diawali 1994 oleh NASA dan telah mencapai
ketinggian sampai dengan 29 km dengan
lebar 75 meter dengan total berat 1 ton.
Tahun 2004 program ini ditutup sesudah
salah satu prototipenya hilang di tahun 2003
karena mengalami turbulensi. Program
lainnya yang menarik adalah Solara yang
diproduksi oleh Titan Aerospace dan dibeli
Google 2014. Dengan lebar sayap 50 meter
berat 159 kg dan payload 32 kg diharapkan
dapat terbang di ketinggian 20 kilometer
sampai dengan 5 tahun, akan tetapi 2015
15
15