TECHNOLOGY
TONDA
PRIYANTO
Pendahuluan
M
asih ingat pemberitaan Oktober 2015
dimana 3 CEO Operator GSM Indonesia
tanda-tangan kerja sama dengan Google
Baloon dan kemudian di tahun 2016 hasilnya
sedang dipelajari dan diperbaiki [1]. Harapan
awal HAPS adalah untuk menjangkau daerah
yang belum tercakup terrestrial dan sebagai
alternatif jaringan yang mudah diterapkan
dengan jangkauan lebih luas.
Secara istilah, Balon-nya Google ini
mempunyai nama umum yang dikenal
sebagai High Altitude Platform System (HAPS)
dan platform-nya tidak hanya dalam bentuk
balon, akan tetapi juga pesawat terbang, dan
airship, yang penempatannya di ketinggian
sekitar 20 kilometer. Tulisan ini akan
mencoba memperkenalkan kembali teknologi
ini, yang suatu saat dapat menjadi salah satu
tower di angkasa untuk daerah yang sangat
tidak mudah terjangkau.
Bagaimana ide HAPS muncul?
Teknologi satelit sudah sangat dikuasai,
dimana satelit dapat mencakup daerah yang
EQUATORSPACE.COM
EQUATORSPACE.COM
sangat luas akan tetapi mempunyai
propagation delay tinggi, sedangkan terrestrial
(tower di darat) mempunyai delay yang rendah
tapi cakupannya kecil.
Para ilmuwan pada era tahun 1990-2000
mencoba mencari solusi yang dapat
memberikan kelebihan satelit dan terrestrial.
Dari penelitian dan percobaan ini, maka
diperoleh data bahwa pada daerah
stratosphere yaitu pada ketinggian sekitar
14
14