EQUATORSPACE #01 | Page 6

FOCUS Untuk melaksanakan hal ini diperlukan dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek) serta sumberdaya manusia yang terbaharukan Betapapun melimpahnya potensi SDA suatu negara, tapi tanpa dukungan IpTek dalam pengelolaan dan pemanfaatannya tentu tidak akan menjadikan negara tersebut dengan ekonomi yang kuat dan bertumbuh. Hal ini suda disampaikan dan diingatkan B.J. Habibie tiga puluh tahun lalu. seperti pesawat (airborne) atau satelit (spaceborne). Teknologi penginderaan jauh memiliki kemampuan tinggi di dalam melakukan pengamatan/pemantauan obyekobyek yang berada dipermukaan bumi secara cepat, tepat, near real-time dengan wilayah cakupan (coverage area) yang sangat luas. Teknologi penginderaan jauh dibedakan 2 (dua) jenis berdasarkan tipe sensor nya, yaitu: sensor Optik (yang sangat bergantung dengan pantulan sinar matahari) dimana kendala utamanya adalah cuaca dan tutupan awan, serta jenis sensor Radar (Synthetic Aparture Radar/SAR) yang mampu menghasilkan citra satelit yang bebas awan. Gambar 1: Peta NKRI (Benua Maritim Indonesia) Dengan pertumbuhan dunia dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang sangat cepat, tidak terbayangkan masalah-masalah yang akan muncul bagi Indonesia yang luas ini tanpa keberadaan satelit, khususnya satelit observasi pengindera bumi Indonesia yang sangat diperlukan oleh negara kita. Itu diperlukan dalam memantau, inventarisasi dan mengelola SDA secara berkelanjutan. Sampai saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada satelit pengindera bumi milik negara asing. Teknologi penginderaan jauh (remote sensing technology) merupakan suatu teknologi yang mampu mendeteksi suatu obyek dipermukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung dengan obyek tersebut, tetapi melalui sensor yang dipasang di wahana EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM Kemampuan ini tidak dimiliki oleh metode konvensional yang masih banyak dilakukan saat ini. Pemantauan obyek dipermukaan bumi, seperti: pertumbuhan padi, potensi hutan, deteksi kapal, pencegahan illegal fishing, illegal logging, pendayagunaan sumberdaya mineral, keselamatan transportasi laut, potensi sumberdaya laut dan pesisir, dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh secara cermat dan detil. Untuk itu, sudah saatnya Indonesia mempunyai strategi khusus dalam merealiasikan satu sistem satelit pengindera bumi yang bisa dioperasikan sendiri, yang bisa memenuhi kebutuhan teknis dalam negeri, seperti resolusi temporal yang pendek, resolusi spasial yang detil, bebas dari kendala cuaca (Indonesia membutuhkan sistem sensor optik dan sensor radar), serta bisa berkonstelasi/gugusan dengan satelit lain di wilayah Asia. 5 5