FOCUS
Untuk melaksanakan hal ini diperlukan
dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IpTek) serta sumberdaya manusia yang
terbaharukan Betapapun melimpahnya
potensi SDA suatu negara, tapi tanpa
dukungan IpTek dalam pengelolaan dan
pemanfaatannya tentu tidak akan
menjadikan negara tersebut dengan
ekonomi yang kuat dan bertumbuh. Hal ini
suda disampaikan dan diingatkan B.J.
Habibie tiga puluh tahun lalu.
seperti pesawat (airborne) atau satelit
(spaceborne). Teknologi penginderaan jauh
memiliki kemampuan tinggi di dalam
melakukan pengamatan/pemantauan obyekobyek yang berada dipermukaan bumi secara
cepat, tepat, near real-time dengan wilayah
cakupan (coverage area) yang sangat luas.
Teknologi penginderaan jauh dibedakan 2 (dua)
jenis berdasarkan tipe sensor nya, yaitu:
sensor Optik (yang sangat bergantung dengan
pantulan sinar matahari) dimana kendala
utamanya adalah cuaca dan
tutupan awan, serta jenis sensor
Radar (Synthetic Aparture
Radar/SAR) yang mampu
menghasilkan citra satelit yang
bebas awan.
Gambar 1: Peta NKRI (Benua Maritim Indonesia)
Dengan pertumbuhan dunia dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
yang sangat cepat, tidak terbayangkan
masalah-masalah yang akan muncul bagi
Indonesia yang luas ini tanpa keberadaan
satelit, khususnya satelit observasi
pengindera bumi Indonesia yang sangat
diperlukan oleh negara kita. Itu diperlukan
dalam memantau, inventarisasi dan
mengelola SDA secara berkelanjutan.
Sampai saat ini, Indonesia masih sangat
bergantung pada satelit pengindera bumi
milik negara asing.
Teknologi penginderaan jauh (remote sensing
technology) merupakan suatu teknologi yang
mampu mendeteksi suatu obyek
dipermukaan bumi tanpa melakukan kontak
langsung dengan obyek tersebut, tetapi
melalui sensor yang dipasang di wahana
EQUATORSPACE.COM
EQUATORSPACE.COM
Kemampuan ini tidak dimiliki oleh
metode konvensional yang masih
banyak dilakukan saat ini.
Pemantauan obyek dipermukaan
bumi, seperti: pertumbuhan padi,
potensi hutan, deteksi kapal,
pencegahan illegal fishing, illegal
logging, pendayagunaan
sumberdaya mineral, keselamatan
transportasi laut, potensi sumberdaya laut
dan pesisir, dan lain sebagainya dapat
dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi penginderaan jauh secara cermat
dan detil.
Untuk itu, sudah saatnya Indonesia
mempunyai strategi khusus dalam
merealiasikan satu sistem satelit
pengindera bumi yang bisa dioperasikan
sendiri, yang bisa memenuhi kebutuhan
teknis dalam negeri, seperti resolusi
temporal yang pendek, resolusi spasial
yang detil, bebas dari kendala cuaca
(Indonesia membutuhkan sistem sensor
optik dan sensor radar), serta bisa
berkonstelasi/gugusan dengan satelit lain
di wilayah Asia.
5
5