EQUATORSPACE #01 | Page 5

FOCUS Dr. Ir. Muhamad Sadly M.Eng 01. Pendahuluan “....sudah semakin nyata bahwa bukan sumberdaya alam (SDA), tetapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek) yang akan merupakan kunci keberhasilan suatu negara untuk mengubah dirinya menjadi suatu negara-bangsa dengan ekonomi yang kuat dan bertumbuh....”. Itulah sepenggal sambutan yang disampaikan Bapak Prof. Dr. Ing. B.J. Habbie pada Perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara, Pertemuan ketiga menterimenteri IpTek ASEAN, tanggal 24 April 1986 di Kuala Lumpur. Indonesia merupakan negara kepulauan yang berciri nusantara, dimana Indonesia menempati posisi yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Itu merupakan komponen penting dalam penataan ruang dan pengelolaan wilayah. Bisa dibayangkan, Indonesia memiliki hamparan laut lebih luas dari daratannya. Dengen 2/3 dari total luas Indonesia, laut berfungsi sebagai ruang hidup dan ruang juang. Sejarah mencatat, negara negara yang sukses adalah mereka yang unggul dalam penguasaan samudra dan pengembangan geostrategi maritimnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Harus diakui, kita memiliki kunggulan komparatif yang tidak dimiliki bangsa lain. Indonesia dikenal sebagai Benua Maritim (maritime continent), dimana Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau yang dikelilingi lautan. EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM Menurut catatan Badan Informasi Geospasial (BIG), luas laut keseluruhan NKRI adalah 6.315.222 km2 dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia seteah Kanada, denga garis pantai sepanjang 99.093 km1, tak terbantahkan itu merupakan berkah bagi Indonesia (Gambar 1). Namun, sejauh ini masih begitu banyak SDA Indonesia yang belum terjamah dan terinventarisasi dengan lengkap. Secara spasial Indonesia masih dalam kondisi minim untuk mendapatkan gambaran terkini tentang kondisi sumberdaya alam seperti tingkat kerusakan alam akibat eksploitasi penambangan, tumpahan minyak, kerusakan terumbu karang dan pesisir, deforestasi, ataupun gagal panen. Ketersediaan informasi keruangan (spasial) secara cepat sangat diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam, seperti lahan, hutan maupun laut yang diarahkan untuk kesejahteraan rakyat. Informasi keruangan yang diperoleh cepat dan akurat sangat menentukan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan yang terkait dengan bencana alam. Sumberdaya alam diyakini akan habis, terlebih bila pemanfaatannya secara berlebihan dan tidak terencana. Untuk itu, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan sangat dibutuhkan. 4 4