EQUATORSPACE #01 | Page 33

SPACEBUSINESSS V. Kesimpulan dan Saran Atas pembahasan singkat terkait HTS mendukung layanan pita lebar nasional yang dalam bentuk faktualnya adalah proyek Palapa Ring sebagai dasar pembangunan Tol Informasi Indonesia, bahwasannya Indonesia dengan sekitar 7 filling yang aktif beroperasi tidak mampu memberikan layanan setara HTS yang oleh karenanya dikeluarkan dari konteks IBP (Indonesia Broadband Plan). Suatu keniscayaan bahwa layanan HTS di Indonesia justru diisi oleh operatoroperator satelit asing. Sangat disarankan agar ketersediaan HTS menjadi kebijakan dan prioritas nasional antara lain tidak pemerintah tidak akan mengeluarkan ijin operasional jaringan sistem komunikasi satelit bilamana bukan standard HTS. Disamping itu penting kiranya IBP di tingkatkan menjadi IBP Plus (jaringan serat optik dan HTS) yang diharapkan memberikan layanan “truly-fully broadband” berikut program litbang nasional dan penguatan sumber daya manusia. Tanpa keterlibatan HTS didalam Tol Informasi Indonesia, maka layanan telekomunikasi pita lebar belum paripurna. EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM VI. Referensi  Permen Kominfo No.22 Thn. 2015: Renstra 2014-2019  Permen Kominfo No.21 Thn. 2014: Orbit satelit  O3B Networks paper pada Seminar HTS2016, 23 Mei 2016, IICF  IPStar paper pada Seminar HTS2016, 23 Mei 2016, IICF  Regulation of Global Broadband Satellite Communications, September 2011, ITU VII. Bio Data Penulis Penulis berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri telekomunikasi a.l. di TELKOM, PSN dan Thuraya, dalam bidang regulasi satelit FSS dan MSS serta sistem kabel laut dan sistem wireless 5G. Penulis adalah pendiri/Ketua Indonesia-ITU Concern Forum dan Konsultan Proyek Palapa Ring. Lulus S1 Elektro di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dan S2 Satcom Engineering di Ecole National Superieur de l’Aeronautique et de l’Espace (ENSAE)/ISEA Supaero Perancis. § 32 32