EQUATORSPACE #01 | Page 18

FOCUS 20 Agustus 1964. INTELSAT adalah konsorsium dari 18 negara termasuk di dalamnya Amerika Serikat. b). Tanggal 6 April 1965, INTELSAT berhasil meluncurkan satelit Early Bird atau Intelsat I yang merupakan satelit komunikasi komersial pertama. Pada tanggal 28 Juni 1965 Early Bird resmi melayani siaran televisi dan komunikasi suara antara negara-negara Amerika Utara dengan negara-negara Eropa. Selanjutnya tahun 1967 INTELSAT berhasil meluncurkan Intelsat II F-2 dan II F-3 untuk melayani negara-negara di wilayah Samudera Pacifik. Tahun 1969 INTELSAT berhasil meluncurkan Intelsat III F-3 yang mencakup negara-negara di Samudera India. c). Tahun 1969 Indonesia masuk menjadi anggota INTELSAT dan membangun Stasiun bumi satelit telekomunikasi pertama di Jatiluhur. Kerjasama dengan INTELSAT menjadi pembuka pengalaman dan pengetahuan tentang komunikasi internasional dan pemanfaatan satelit untuk komunikasi jarak jauh. Penulis memprediksi inisiatif pembangunan SKSD dipicu oleh pengembangan komunikasi internasional melalui Intelsat. Apabila komunikasi dengan negara-negara yang sangat jauh di Amerika Utara dan Eropa dapat dilakukan dengan mudah melalui satelit maka komunikasi jarak jauh antar wilayah Indonesia akan bisa dilakukan apabila Indonesia mengoperasikan satelit komunikasi milik sendiri. Pada papernya Dr. Marwah Daud menyampaikan bahwa ide membangun SKSD yang disampaikan Presiden Soeharto didukung oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, para politikus dan para akademisi termasuk salah satunya Prof Iskandar Alisyahbana dari Institut teknologi Bandung. d). Tahun 1973 Presiden Soeharto menugaskan Direktorat jenderal Pos dan Telekomunikasi (Dirjen Postel) untuk meluncurkan dan mengoperasikan sistem komunikasi satelit domestik yang dapat mencakup seluruh wilayah kepulauan EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM Indonesia antara dua atau dua tahun setengah kedepan. Berdasar pada penugasan tersebut Dirjen Postel membentuk team ahli untuk melakukan studi tentang kelayakan teknis, operasional dan ekonomi dari sistem satelit komunikasi domestik. Hasil dari studi tersebut menyatakan bahwa pengoperasian sistem satelit komunikasi domestik mendukung integrasi sistem telekomunikasi nasional dan akan sangat mendukung keberhasilan tujuan nasional Wawasan Nusantara (disarikan dari paper Dr. Marwah Daud). e). Pada tanggal 5 Juli 1974 ditanda tangani perjanjian kerjasama antara PERUMTEL dangan Hughes Aircraft untuk mendifinisikan sistem satelit komunikasi domestik Indonesia yang mencakup desain satelit dan stasiun bumi serta bantuan administrasi yang diperlukan. Setelah itu sebuah tim ditugaskan ke Amerika untuk mencari kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman luar negeri. Pinjaman untuk pembiayaan proyek didapatkan dari Bank Ekspor-Impor Amerika dan sebuah konsorsium bank di Amerika Serikat. f). Setelah anggaran pembangunan Palapa dimasukan kedalam tahun fiskal 1975/1976, Tanggal 15 Februari 1975 ditandatangani perjanjian kontrak pembuatan dan peluncuran Satelit Palapa A1 dan A2 dan sistem stasiun buminya dengan Hughes Aircraft dan beberapa perusahaan lainnya. g). Peluncuran satelit Palapa dilaksanakan oleh NASA berdasarkan MOU antara pemerintah Indonesia dengan NASA. Asuransi satelit ditanggung oleh PT Asuransi Jasa Indonesia. Sementara pembangunan sarana dan prasarana dilaksanakan oleh kontraktor Indonesia. h). Mangemen proyek dipimpin oleh Dr. A. Ph. Djiwatampu dengan dibantu oleh dua deputi proyek Harjana Sutarja dan Muhaimin serta wakil Perumtel di California Saleh Bunaran. Total biaya proyek pembangunan SKSD Palapa adalah 1,4 Milyar US$ yang mencakup biaya pembuatan satelit, peluncuran dan pembangunan stasiun bumi sebesar 178,7 juta US$, sisanya yang lebih besar digunakan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di 17 17