ini adalah hanya sedikit yang sudah kita ketahui , sampai dilakukannya percobaan yang brilian pada awal tahun 1990-an oleh Yoshinori Ohsumi menggunakan ragi roti untuk mengidentifikasi gen-gen yang penting untuk autophagy ," kata juri Komite Nobel . Ohsumi berhasil menjelaskan mekanisme mendasar untuk autophagy pada ragi dan menunjukkan mekanisme yang serupa untuk digunakan dalam sel manusia . " P e n e m u a n O h s u m i i n i t e l a h mengarahkan pada paradigma baru untuk memahami bagaimana sel mendaur ulang dirinya ," kata juri . " Mutasi pada gen autophagy akan menyebabkan penyakit , dan proses autophagic terjadi dalam beberapa kondisi , termasuk kanker dan penyakit saraf ," tambahnya .
Ohsumi yang lahir 1945 di Fukuoka , Jepang , adalah profesor di Tokyo Institute of Technology sejak 2009 . Kini berusia ia 71 tahun , meraih gelar PhD dari Universitas Tokyo pada 1974 . Saat ini ia menjadi profesor di Tokyo Institute of Technology . Ia adalah orang Jepang ke 23 yang memenangkan Nobel dan warga Jepang keenam yang dianugerahi Nobel Kedokteran . Mengetahui mendapat Hadiah Nobel Kedokteran 2016 , ia dilaporkan terkejut . Dia mengatakan kepada kantor berita Kyodo bahwa dia merasa " sangat terhormat " menerima penghargaan itu . " Ini adalah penghargaan tertinggi untuk seorang peneliti " kata Ohsumi kepada NHK setelah menerima pemberitahuan dari Komite Nobel . Dalam wawancara-wawancaranya dari beberapa sumber Ohsumi mengatakan bahwa :
" selalu ingin melakukan sesuatu yang orang tidak mau melakukannya ”
" Saya memikirkan pemecahan ( sel ) akan menarik , dan itu awal saya ”
" Moto saya adalah mengerjakan apa yang tak ingin dikerjakan orang lain dan menurut saya ( riset di bidang sel ) ini sangat menarik . Jadi semuanya berawal dari sana ," jelas dia . " Awalnya temuan ini tak menarik banyak perhatian , tetapi kita saat ini berada di satu masa ketika fokus pada masalah ini sudah lebih besar ”
Peraih Nobel mendapatkan hadiah sebesar 8 juta krona Swedia atau setara dengan Rp 12 miliar .
Sumber : dirangkum dari berbagai sumber
Edumedia Edisi Desember 2016 - 61