Renungan Paskah
Oleh
Bpk. Pdt. Yohanes Usmar Prihardoto, ST
PENYANGKALAN DIRI,
pengorbanan yang berkenan
Kisah penderitaan Yesus menyimpan
banyak hal yang perlu disimak untuk menjadi
pelajaran yang berarti, bagaimana menjadi
pengikut Yesus yang setia. Pemahaman yang
benar tentang penderitaan sampai kematian
Yesus disalib, yang terjadi dalam sepanjang
sejarah manusia, seharusnya membuat umat
manusia memahami besarnya harga yang
dibayar untuk penebusan. Apalagi bagi orang
percaya yang sudah menjadi murid Yesus.
Peristiwa penangkapan dan penyiksaan serta
penyaliban Yesus cukup berbekas bagi Petrus
dan rekan rekan Rasul lainnya bisa menjadi
pelajaran bagi kita.
Bagaimana mungkin, pengikut Yesus
yang militant yang telah digembleng secara
ketat, dengan ajaran yang dicontohkan lewat
hidup Yesus sebagai Guru Agung, menya-
takan komitmen untuk tetap bersama Yesus,
walaupun yang lain akan meninggalkan DIA,
seperti yang diungkapkan, kemudian disaat
saat Yesus membutuhkan kehadiran mereka,
sebagian besar melarikan diri, Petrus yang
selalu berada didepan mengikuti Yesus dari
jarak jauh dan menyangkal mengenal Yesus.
Belum terhitung Yudas yang menjual Yesus
saat Ia melihat masih ada kesempatan terakh-
ir menambah 30 keping perak untuk dirinya
sendiri.
Begitu mudahnya mereka meninggal-
kan GURU AGUNG yang telah membak-
tikan hidupNYA bersama mereka selama
tiga setengah tahun. Guru juga yang diakui
sebagai TUHAN dan MESIAS, yang harus
dijunjung, melihat IA seperti seorang yang
tak berdaya bagaikan domba yang sedang
dibawa ke pembantaian, membuat pemaha-
man dan kebaikan YESUS gugur tanpa bekas
dalam waktu yang singkat.
Pemberitaan Yesus selama tiga kali tentang
maksud kedatanganNYA, yang akan menyer-
ahkan NyawaNYA untuk menjadi tebusan
orang banyak tidak melekat dalam hati
mereka.
Kehadiran YESUS hanya sekedari hidup
berkelimpahan dalam pemahaman duniawi,
belum menembus dimensi rohani.
Mengapa prilaku para murid Yesus
bisa berbalik 180 derajat. Mereka tidak lagi
melihat masa depan yang cerah, sebaliknya
melihat penderitaan yang akan dilalui sama
seperti Yesus. Teringat ketika Yesus mem-
basuh kaki mereka dan mendangar kata kata
Yesus, dalam Yohanes 13:8, “Jikalau Aku tidak
membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku”.
Sebenarnya perilaku Para Rasul tidak
akan seperti itu sekiranya mereka memaha-
mi dengan benar yang disampaikan Yesus
sebagai syarat utama menjadi muridNYA
dalam Injil Matius 16 : 24 Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Demikian juga dikutip Petrus sebagaimana
yang ditulis Markus 8 : 34
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan
murid-murid-Nya dan berkata kepada mere-
ka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya