e-Magz JIA XIANG HOMETOWN 2016 | Page 39

Berolahraga Saat Marah,
Berisiko Serangan Jantung naik tangga, dan untuk orang lain adalah lari maraton.
KESEHATAN

Berolahraga Saat Marah,

Berisiko Serangan Jantung naik tangga, dan untuk orang lain adalah lari maraton.

Penelitian ini juga sebagai sebuah pengamatan, sehingga tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Tapi itu mungkin jenis informasi terbaik yang tersedia – artinya tidak mungkin untuk menugaskan seseorang untuk menjadi marah, lalu berolahraga, kemudian dilihat berapa banyak yang terkena serangan jantung.
" Ini adalah ukuran sampel cukup besar bahwa kita dapat menempatkan banyak hasil ditemukan. Kita semua harus menemukan cara memodifikasi reaksi emosional kita dan untuk menghindari kemarahan ekstrim," ujar Jacobs sambil menambahkan, seperti mengganggu diri sendiri, menghindari dari situasi stres, mencoba melihatnya dari perspektif yang berbeda, berbicara dan mendapatkan dukungan dari orang lain.
Sebenarnya hasil studi ini secara biologis dapat dihapami. Stres secara emosional dan mengerahkan tenaga atau aktivitas fisik berat dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, mengubah aliran darah dalam pembuluh, dan mengurangi pasokan darah jantung, kata pemimpin penelitian itu, Dr Andrew Smyth dari McMaster University. Dalam arteri sudah tersumbat dengan plak, justru bisa jadi pemicu menghambat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung.
" Dari perspektif praktis, akan ada saat-saat di mana aktivitas tenaga yang berat atau ekstrem tidak dapat dihindari," kata Smyth. " Kami terus menyarankan agar aktivitas fisik dilakukan secara teratur, termasuk untuk mereka yang menggunakan olahraga dalam meredakan stres." theepochtimes / Eka
HALAMAN
SEBELUMNYA
39 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 17 • 2016
ARTIKEL
BERIKUT