KESEHATAN
Berolahraga
Saat Marah,
Berisiko
Serangan Jantung
penelitian baru menunjukkan
mungkin ada yang lebih baik atau
lebih buruk untuk berolahraga,
dan yang lebih ekstrem adalah
dapat memicu bahaya.
"Studi ini adalah bukti lebih
lanjut tentang hubungan antara
pikiran dan tubuh manusia. Ketika
Anda marah, itu bukan waktu
yang tepat pergi keluar dan
memotong tumpukan kayu," kata
Barry Jacobs, seorang psikolog
pada Sistem Kesehatan CrozerKeystone di pinggiran kota
Philadelphia, Amerika Serikat, dan
relawan pada American Heart
Association.
Dia memang tidak berperan
dalam penelitian yang dilakukan
oleh Institut Penelitian Kesehatan
Masyarakat di Universitas McMaster
di Hamilton, Ontario, Kanada.
Hasil penelitian itu diterbitkan
awal pekan lalu di dalam jurnal
Circulation, American Heart
Association jurnal Circulation.
HALAMAN
S E B E L U M N YA
Penelitian sebelumnya telah
melihat pada unsur kemarahan
dan tenaga sebagai pemicu
serangan jantung. Tetapi hanya
sebagian kecil saja atau di satu
negara, atau termasuk beberapa
wanita atau dalam jumlah kecil.
Studi baru itu melibatkan 12.461
orang yang menderita serangan
jantung pertama di 52 negara.
Rata-rata usia mereka adalah 58
tahun, dan tiga perempat dari
jumlah orang itu adalah laki-laki.
Mereka menjawab sebuah
survei tentang kapankah
mereka marah atau kesal,
atau mengerahkan tenaga
lebih berat, satu jam sebelum
serangan jantung atau selama
periode waktu yang sama di hari
sebelumnya. Dengan cara itu,
peneliti bisa membandingkan
risiko di waktu yang berbeda pada
orang-orang yang sama dan efek
dari potensi pemicu serangan
jantung.
37 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 17 • 2016
HALAMAN
B E R I K U T