SI MA K
Lanjut Herman, dia mengawali
usaha kerak telor dengan modal
kurang dari 500 ribu rupiah.
Persisnya setahun lalu, kayu dan
rotan bekas lemari yang sudah
tak terpakai, dibuatnya menjadi
gerobak panggul kerak telor.
Kini dia menjalani usahanya
HALAMAN
S E B E L U M N YA
dengan berjualan
di lokasi-lokasi
bazar atau di
pasar-pasar
dadakan yang
sering diadakan di
sejumlah tempat.
Untuk membawa
peralatannya ke
lokasai dagang,
biasanya Herman
menyewa bajaj.
“Kalau
penghasilan tiap
hari gak tetap mas,
soalnya namanya
jualan, kadang
laris, kadang juga
sepi. Tapi soal
rejeki tiap hari
pasti ada,” ujar
Herman yakin.
Herman yang
bermukim di
bilangan Cempaka
Putih Jakarta Pusat, selama
bulan Ramadhan ini berusaha
mendulang rezeki di areal Masjid
Agung Sunda Kelapa. Dia sejak
sore hari sudah membuka
lapaknya dan tutup sekitar pukul
22.00 WIB setelah shalat tarawih
usai. Van
66 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 09 • 2016
ARTIKEL
BERIKUT