e-Magz JIA XIANG HOMETOWN 2016 Edisi 09 2016 | Page 45

Garut berawal dari pemindahan wilayah Kabupaten Limbangan yang menjadi pusat perkebunan kopi milik pemerintah Belanda. “Mungkin karena dinilai kurang strategis, Belanda mencari tempat baru dan mereka menemukannya di sini,” ujar Mega sambil melepas asap rokoknya ke udara malam yang sejuk. Terusik dengan sedikit cerita Mega, JXH pun mencari berbagai literatur sejarah tentang Kabupaten Garut. Hasilnya tercatat bahwa pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, sempat membubarkan Kabupaten Limbangan yang menjadi pendukung ekonomi dan perkebunan kopi milik Belanda. Alasannya, karena produksi kopi makin turun dan bupati setempat menolak menanam nila (indigo). HALAMAN S E B E L U M N YA KULTUR ‘Segudang’ Kisah di Kota Garut Namun pada 16 Februari 1813, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkewarganegaraan Inggris, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, kemudian mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan kembali Kabupaten Limbangan dengan ibukotanya di Suci. Tetapi Suci kurang luas, sehingga batal dijadikan ibu kota Kabupaten Limbangan. Selanjutnya Bupati Limbangan saat itu, Adipati Adiwijaya (18131831) membentuk panitia khusus guna mencari lokasi baru untuk Ibu Kota Kabupaten Limbangan. Panitia kerja kemudian menemukan satu lokasi yang berjarak 5 km di sebelah Barat Kota Suci. Kawasan yang tanahnya subur itu menyediakan mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk dan pemandangan indah yang dikelilingi Gunung Cikuray, Papandayan, Galunggung, Talaga Bodas, Karacak, dan Gunung Guntur. 45 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 09 • 2016 HALAMAN B E R I K U T