. MOMEN
Mencatat dan Menyimpan Peristiwa
Suasana seminar dan screening film “Ketika Bung di Ende”
yang dilaksanakan di Gedung PKM Kampus UPI, Bandung
dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional,
20 Mei 2014
PEMUTARAN FILM SOEKARNO
“KETIKA BUNG DI ENDE”
oleh: Mustaqim Amna
H
ari Kebangkitan Nasional selalu
diperingati di negara kita setiap 20
Mei. Salah satu tujuan peringatan
hari raya adalah untuk mengingat akan jasa
perjuangan para pahlawan kita ketika sedang
memperjuangkan kemerdekaan atau pun
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dahulu. Perjalanan sejarah akan lahirnya
kebangkitan nasional ini adalah bermula
dengan berdirinya dan lahirnya gerakan
nasional yang pertama yaitu Boedi Oetomo
(1908) dan juga adanya peristiwa sejarah
Sumpah Pemuda (1928).
Jika kita kembali kepada sejarah,
bahwasannya
kebangkitan
nasional
ini merupakan peristiwa serta tonggak
berdirinya dan bangkitnya akan semangat
persatuan, kesatuan dan nasionalisme diikuti
dengan kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia. Selama
masa penjajahan semangat kebangkitan
DOTDOC
nasional tidak pernah muncul hingga
berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908
dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928. Untuk itulah pentingnya
kita mengenang akan sejarah Kebangkitan
Nasional ini.
Untuk mengenang hari kebangkitan
nasional tersebut, pemutaran film Soekarno
“Ketika Bung di Ende” menjadi alternatif
bagi sebagian mahasiswa di gedung PKM
(pusat kegiatan Mahasiswa) kampus UPI
(Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung
20 Mei 2014. Kegiatan yang dimulai dari pukul
08.30 tersebut digunakan sebagai resonansi
tolak ukur sampai dimana bangsa Indonesia
telah bangkit dari keterpurukan. Pemutaran
film tersebut juga dihadiri oleh Tito Zein,
cucu angkatnya Inggit Garnasih selaku Istri
keduanya Soekarno yang notabene dianggap
sebagai sosok pengantar sang proklamator
menuju gerbang kemerdekaan.
5