diESCAPOLOGY
CambodiA
EscapE TO
Exploring Phnom Pehn
Hi Hardrockers, kali ini traveling saya lumayan ngeri,
karena tempat wisata yang saya datangi adalah bekas
pembantaian masal. Nggak habis pikir kenapa tempattempat bekas pembunuhan tersebut bisa jadi obyek wisata
yang ramai dikunjungi wisatawan asing. Hebatnya, mereka
bisa menjual dan mengemas sesuatu menjadi komersil
Memang sudah menjadi ritual wajib, kalau ke Phnom Penh
di Kamboja harus mengunjungi dua tempat mengerikan;
The Killing Fields of Choeung Ek, dan Tuol Sleng Museum,
bekas sekolah yang dijadikan penjara dan tempat
penyiksaan. Untuk menuju kedua tempat tersebut kita
naik tuk-tuk dengan harga nawar setengah mati setengah
ngeyel, 7 dollar dari harga awal 10 dollar. Killing Fields of
Choeung Ek sendiri lokasinya sekitar 15 km dari pusat kota.
Supir tuk-tuk memperingatkan kita untuk jaga barangbarang berharga karena Phnom Penh terkenal sekali
dengan jambret. Oh iya, satu tips kalau keliling dengan
tuk-tuk : Siapkan kacamata, dan masker karena debunya
yang nggak kenal ampun.
Masuk di Killing Fields, tiket masuk (lagi-lagi mahal)
5 dollar sudah termasuk audio tour
berupa semacam walkman yang berisi
26
diradio
24th edition
JUL-AUG ’13
penjelasan-penjelasan tentang tempat-tempat yang telah
diberi nomor. Masuk ke lokasi saya yang biasanya suka foto
begitu sampai tempat wisata malah benar-benar nggak
berani foto-foto loncat, ataupun foto hanya sekedarnya.
Semua pengunjung terlihat khusyuk dan khidmat
mendengarkan penjelasan dari walkman kecil tersebut.
Apa sih Killing Field of Choeung Ek? Ke masa lalu sejenak
yuk dan belajar sedikit sejarah kelam Kamboja. Pada
tahun 1975-1978 kira-kira sebanyak 17.000 (tujuh belas
ribu) orang disiksa dan dibantai, nggak memandang
usia dan gender, yang masih balita saja dilempar dan
dihantamkan ke pohon besar sampai tewas. Adalah Pol Pot
atau nama aslinya Saloth Sar pemimpin Partai Komunis
yang bertanggung jawab atas semua peristiwa tersebut,