Menurut sang Sersan yang hobi badminton dan karate ini,
banyak pengalaman menarik yang didapat selama bergelut di dunia
tulis menulis. Semuanya cukup berkesan apalagi saat mengikuti
lomba dan berhasil menjadi Juara I. Meski demikian menurutnya
ada satu pengalaman yang cukup menarik yang ia alami yaitu
ketika menyelesaikan kuliah program Pasca Sarjananya di sebuah
universitas di Jakarta. Saat proses penyelesaianTesis S-2nya yang
menganalisa kasus Alast logo ia mendapat dosen pembimbing
seorang Profesor killer. Saking killernya ia disuruh untuk ganti
pembimbing oleh pihak rektorat. Namun saat itu ia tetap bergeming
memilih sang Profesor sebagai pembimbing. Permasalahan utama
yang ia hadapi saat itu adalah bagaimana meyakinkan sang Profesor
bahwa ia bisa dan biasa menulis, karena mungkin dalam pikiran sang
Profesor, tentara biasanya tidak bisa menulis dan bisanya cuma
“menjiplak”. Setelah beberapa kali pertemuan dan diskusi akhirnya
sang Profesor menyadari dan mengakui kemampuan menulisnya,
bahkan selanjutnya, justru ia yang membantu sang Profesor dalam
menyelesaikan tugas yang terkait dengan penulisan.
Bagaimana trik menjadi penulis? “Sebenarnya mudah. Pertama
harus rajin baca buku dan baca tulisan orang, betah di depan
komputer, dan tulislah apa yang ingin ditulis. Belajarlah menulis
terus menerus langsung di komputer, jangan di kertas konsep,
mengalir, jangan dulu dikoreksi sampai tulisan selesai. Insya Allah
semua tulisan pasti jadi dan semua orang pun pasti bisa” kata sang
Sersan yang juga pemilik blog “Catatan Kecil Dari Lebanon” di
http://lebanonku.blogspot.com yang kini telah dikunjungi lebih dari
30.000 pengunjung (Karena tulisannya yang unik dan menarik, 60
tulisan dalam blognyatelah “dilamar” oleh sebuah penerbit buku
dari Yogyakarta untuk diterbitkan menjadi buku, tentunya setelah
disetujui dinas/ Marinir).
Di akhir perbincangan, Serka Syafrudin berharap seluruh
prajurit Marinir/ TNI AL mau menyempatkan diri di waktu luang untuk
membuat tulisan. “Tidak ada ruginya bagi seorang prajurit untuk bisa
dan belajar menulis. Karena di era keterbukaan informasi saat ini,
pena merupakan senjata yang cukup ampuh dalam pembentukan
opini selain menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki
seorang prajurit terutama untuk golongan Perwira“ katanya
mengakhiri perbincangan dengan redaksi.
Sebagian Prestasi (khusus Juara I)
1. Juara I Lomba KaryaTulis Mahasiswa Tingkat Nasional Piala
MenhankamRI tahun 1994
2. Juara I Lomba KaryaTulis Politik Luar Negeri Piala Menlu RI
tahun 1995
3. Juara I Lomba KaryaTulis dalam rangka Hari Lingkungan tahun
1995
4. Juara I Lomba KaryaTulis Dharma Samudra tahun 1995
5. Juara I Lomba KaryaTulis Populer Kelompok Mahasiswa tahun
1996
6. Juara I Lomba KaryaTulis Dharma Samudra tahun 1996
7. Juara I LombaKaryaTulis Perpajakan tahun 1997
8. Juara I Lomba KaryaTulis Ilmiah TNI tahun 2003
9. Juara I Lomba Cerita Lepas anak-anak I