Cakrawala Edisi 419 | Page 79

Menurut sang Sersan yang hobi badminton dan karate ini, banyak pengalaman menarik yang didapat selama bergelut di dunia tulis menulis. Semuanya cukup berkesan apalagi saat mengikuti lomba dan berhasil menjadi Juara I. Meski demikian menurutnya ada satu pengalaman yang cukup menarik yang ia alami yaitu ketika menyelesaikan kuliah program Pasca Sarjananya di sebuah universitas di Jakarta. Saat proses penyelesaianTesis S-2nya yang menganalisa kasus Alast logo ia mendapat dosen pembimbing seorang Profesor killer. Saking killernya ia disuruh untuk ganti pembimbing oleh pihak rektorat. Namun saat itu ia tetap bergeming memilih sang Profesor sebagai pembimbing. Permasalahan utama yang ia hadapi saat itu adalah bagaimana meyakinkan sang Profesor bahwa ia bisa dan biasa menulis, karena mungkin dalam pikiran sang Profesor, tentara biasanya tidak bisa menulis dan bisanya cuma “menjiplak”. Setelah beberapa kali pertemuan dan diskusi akhirnya sang Profesor menyadari dan mengakui kemampuan menulisnya, bahkan selanjutnya, justru ia yang membantu sang Profesor dalam menyelesaikan tugas yang terkait dengan penulisan. Bagaimana trik menjadi penulis? “Sebenarnya mudah. Pertama harus rajin baca buku dan baca tulisan orang, betah di depan komputer, dan tulislah apa yang ingin ditulis. Belajarlah menulis terus menerus langsung di komputer, jangan di kertas konsep, mengalir, jangan dulu dikoreksi sampai tulisan selesai. Insya Allah semua tulisan pasti jadi dan semua orang pun pasti bisa” kata sang Sersan yang juga pemilik blog “Catatan Kecil Dari Lebanon” di http://lebanonku.blogspot.com yang kini telah dikunjungi lebih dari 30.000 pengunjung (Karena tulisannya yang unik dan menarik, 60 tulisan dalam blognyatelah “dilamar” oleh sebuah penerbit buku dari Yogyakarta untuk diterbitkan menjadi buku, tentunya setelah disetujui dinas/ Marinir). Di akhir perbincangan, Serka Syafrudin berharap seluruh prajurit Marinir/ TNI AL mau menyempatkan diri di waktu luang untuk membuat tulisan. “Tidak ada ruginya bagi seorang prajurit untuk bisa dan belajar menulis. Karena di era keterbukaan informasi saat ini, pena merupakan senjata yang cukup ampuh dalam pembentukan opini selain menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang prajurit terutama untuk golongan Perwira“ katanya mengakhiri perbincangan dengan redaksi. Sebagian Prestasi (khusus Juara I) 1. Juara I Lomba KaryaTulis Mahasiswa Tingkat Nasional Piala MenhankamRI tahun 1994 2. Juara I Lomba KaryaTulis Politik Luar Negeri Piala Menlu RI tahun 1995 3. Juara I Lomba KaryaTulis dalam rangka Hari Lingkungan tahun 1995 4. Juara I Lomba KaryaTulis Dharma Samudra tahun 1995 5. Juara I Lomba KaryaTulis Populer Kelompok Mahasiswa tahun 1996 6. Juara I Lomba KaryaTulis Dharma Samudra tahun 1996 7. Juara I LombaKaryaTulis Perpajakan tahun 1997 8. Juara I Lomba KaryaTulis Ilmiah TNI tahun 2003 9. Juara I Lomba Cerita Lepas anak-anak I