Cakrawala Edisi 419 | Page 74

BUDAYA 74 Memperingati hari Bumi Dari Bali untuk Bumi K onsep hubungan keseimbangan antara lingkungan, manusia dan pencipta dikenal dengan istilah Tri Hita Karana. Ajaran untuk saling menghargai antar sesamanya, menghargai alam lingkungan serta hormat kepada Sang Pencipta melahirkan salah satu budaya tinggi di Bali. Subak adalah salah satu contoh konsep kearifan lokal yang mendunia. Konsep penataan air persawahan yang menjadi warisan dunia ini, telah mengajarkan bagaimana mengelola alam lingkungan yang ramah untuk saat ini dan masa depan. Disinilah kita melihat, bagaimana salah satu budaya Bali yang bermanfaat bagi bumi. Proses pembelajaran yang berkelanjutan antar generasi ini akhirnya memperoleh penghargaan dari dunia. UNESCO telah menetapkan landscape Subak menjadi Warisan Budaya Dunia (WBD) pada 29 Juni 2012. foto detik.com Ibu Grace M. Tarjoto (atas), Sistem pengairan di Bali terlihat menyejukkan. (kanan). Jatiluwih Salah satu sudut Pulau Dewata yang menjadi tujuan wisata adalah Jatiluwih Tabanan. Di daerah ini para wisatawan disuguhi bukan saja keindahan alam pegunungan dengan sawah terasiringnya. Wisatawan di ajak juga belajar untuk menyatu dengan alam. Jatiluwih punya varietas padi merah lokal yang dibudidayakan secara turun menurun. Pengolahannya pun tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, sehingga makhluk hidup lainpun dapat hidup berdampingan untuk menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Sangat mudah menemukan makhluk hidup lain di lahan persawahan Jatiluwih. Binatang seperti katak, cacing tanah, kepiting, ikan, ular, dan berbaga