TOPIK UTAMA
16
PENDIDIKAN
NEGERI KEPULAUAN
M
elihat
pendidikan
negeri
kepulauan,
sebaiknya kita menatap pada dua dimensi,
yakni makna pendidikan dan pemahaman
mengenai negeri kepulauan. Seorang filosof
Eropah, CA Helvetius, yang hidup tahun 17151771 menyampaikan L’education nous faisait ce
que nous sommes, yang artinya: pendidikan telah
membuat kita seperti sekarang ini. Dalam kaidah
agama juga terdapat tuntunan, bahwa untuk
meraih dunia maupun akhirat, keduanya harus
menggunakan ilmu. Instrumen memperoleh ilmu,
tentu saja menggunakan pendidikan.
Dalam kenyataan politik, strategi kebangkitan
bangsa juga banyak menggunakan wahana
pendidikan. Pada saat menghadapi ancaman
penjajahan bangsa Barat, Kaisar Jepang melalui
gerakan reformasi menjelang akhir abad sembilan
belas, yang dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji,
di samping melikwidasi Samurai, demokratisasi
politik dan ekonomi, juga menggunakan strategi
mengirim sebanyak-banyaknya putra-putri negara
Dai Nippon, belajar ke Eropa dan Amerika,
mempelajari teknologi dan bersiap menjadi guru
untuk bangsanya. Ketika Amerika Serikat dikagetkan
oleh keberhasilan Rusia meluncurkan Sputnik ke
ruang angkasa, di samping memperbesar anggaran
penelitian teknologi ruang angkasa, juga melakukan
reformasi pendidikan dengan memperbanyak
kurikulum matematika dan ilmu pengetahuan alam,
serta mengintensifkan pelajaran bahasa asing.
Pengalaman kebangkitan nasional bangsa
Indonesia juga tidak dipungkiri atas pelopor para
pengenyam pendidikan tinggi di jaman penjajahan,
di Jakarta, Bandung, Eropa dan Timur Tengah.
Secara umum, pada masa penjajahan Belanda,
pendidikan bagi bangsa Indonesia boleh dibilang