Cakrawala Edisi 419 | Page 16

TOPIK UTAMA 16 PENDIDIKAN NEGERI KEPULAUAN M elihat pendidikan negeri kepulauan, sebaiknya kita menatap pada dua dimensi, yakni makna pendidikan dan pemahaman mengenai negeri kepulauan. Seorang filosof Eropah, CA Helvetius, yang hidup tahun 17151771 menyampaikan L’education nous faisait ce que nous sommes, yang artinya: pendidikan telah membuat kita seperti sekarang ini. Dalam kaidah agama juga terdapat tuntunan, bahwa untuk meraih dunia maupun akhirat, keduanya harus menggunakan ilmu. Instrumen memperoleh ilmu, tentu saja menggunakan pendidikan. Dalam kenyataan politik, strategi kebangkitan bangsa juga banyak menggunakan wahana pendidikan. Pada saat menghadapi ancaman penjajahan bangsa Barat, Kaisar Jepang melalui gerakan reformasi menjelang akhir abad sembilan belas, yang dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji, di samping melikwidasi Samurai, demokratisasi politik dan ekonomi, juga menggunakan strategi mengirim sebanyak-banyaknya putra-putri negara Dai Nippon, belajar ke Eropa dan Amerika, mempelajari teknologi dan bersiap menjadi guru untuk bangsanya. Ketika Amerika Serikat dikagetkan oleh keberhasilan Rusia meluncurkan Sputnik ke ruang angkasa, di samping memperbesar anggaran penelitian teknologi ruang angkasa, juga melakukan reformasi pendidikan dengan memperbanyak kurikulum matematika dan ilmu pengetahuan alam, serta mengintensifkan pelajaran bahasa asing. Pengalaman kebangkitan nasional bangsa Indonesia juga tidak dipungkiri atas pelopor para pengenyam pendidikan tinggi di jaman penjajahan, di Jakarta, Bandung, Eropa dan Timur Tengah. Secara umum, pada masa penjajahan Belanda, pendidikan bagi bangsa Indonesia boleh dibilang