Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 49

terbentuk dengan sendirinya. Budaya literasi menjamin proses menciptakan jarak antara diri dengan teks untuk menghasilkan perenungan dan dialog kritis terhadap isi teks sebelum memberi respon apapun, suatu proses yang dalam islam sering dikenal dengan tabayyun. Membudayakan hal seperti ini di masyarakat Indonesia bukan hal yang mudah, apalagi bila sistem pendidikan tidak mendukung demikian. Setiap anak lebih sering disuapi informasi secara pasif tanpa membiarkannya mencari secara kritis. Sayang, penyuapan informasi di sekolah adalah akar dari pasivitas seorang anak dalam menerima informasi ketika dewasa. Akan tetapi setiap perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, maka dengan permasalahan sekompleks ini, alangkah lebih baik untuk berusaha dari yang kecil terlebih dahulu: selalu membaca segala sesuatu secara kritis. (PHX) 48